Pakar Unair Setuju Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navika Yamani dukung kebijakan pemerintah menjadikan vaksin booster sebagai syarat mudik lebaran. Menurut dia hal ini sudah sesuai aturan.
Dosen fakultas kesehatan masyarakat itu mengatakan, melihat data vaksinasi tahap dua yang sudah mencapai 70 persen. Vaksin booster seharusnya tidak terlalu membuat masyarakat khawatir.
“Melihat data masyarakat yang sudah divaksin dosis dua itu banyak. Jadi seharusnya tidak menjadi kesulitan masyarakat dan keputusan pemerintah sudah sesuai aturannya,” kata Laura, Senin, 4 April 2022.
Karakteristik varian virus Omicron, menurut Laura, memiliki tingkat penularan lebih tinggi dari varian sebelumnya. Dan hal ini membuat cakupan vaksin yang dibutuhkan pun meningkat, sesuai rate of transmission. “Makanya walaupun kita sudah melewati untuk dosis dua cakupannya lebih dari 70 persen, tentu harapan pemerintah semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin,” jelasnya.
Dengan demikian, kata Laura, menjadikan vaksin booster sebagai syarat mudik menjadi langkah yang tepat. Sebab, nantinya masyarakat secara suka rela mau melakukan vaksinasi dosis tiga.
Di sisi lain, Laura juga setuju dengan tersedianya fasilitas vaksin serta gerai pemeriksaan antigen atau tes PCR di berbagai fasilitas publik, seperti sarana transportasi umum.
Namun, Laura menyarankan kepada masyarakat agar lebih memilih melakukan vaksin booster dari pada tes PCR saat mudik. Karena vaksin lebih bisa menjaga tubuh dari pada pemeriksaan. “Jadi kalo mau mudik ya, saya rasa memang bisa memastikan bahwa sudah divaksin, jauh lebih aman. Dibanding dengan tidak divaksin tapi dengan melakukan pemeriksaan,” ujar dia.
Laura mengungkapkan, kebijakan pemerintah mengenai mudik lebaran saat ini jauh lebih siap dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga didukung dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang mulai menurun.
“Kondisi penyebaran lebih rendah, jadi mudik bisa dilakukan walaupun masih dengan risiko. Tetapi karena kesiapsiagaan yang disiapkan pemerintah, saya rasa jauh lebih mudah dikendalikan atau ditangani ketika memang hal yang tidak diinginkan itu terjadi,” tutupnya.
Advertisement