5 Kuliner Legendaris di Kota Malang Ini, Wajib Dicoba
Setiap kota atau daerah selalu mempunyai tempat kuliner legendaris. Jenis makanan yang paling enak atau terenak dan berdiri sejak lama. Nah, adakah jujugan untuk kuliner legendaris di Malang?
Sebagai salah satu kota terbesar di Jawa Timur, Malang kerap kali dipenuhi oleh kunjungan para wisatawan. Secara geografis Kota Malang terletak di antara Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kota Batu dikenal dengan wisata buatan seperti Jatim Park. Sedangkan Kabupaten Malang memiliki wisata alam seperti gugusan pantai di wilayah selatan.
Sementara Kota Malang, dikenal dengan wisata heritage. Banyak bangunan tua yang memiliki nilai sejarah. Selain, deretan bangunan era kolonial, Kota Malang juga banyak memiliki kuliner legendaris. Para wisatawan wajib mencoba kudapan bersejarah ini, berikut lima kuliner legendaris di Kota Malang:
Tahu Lontong Lonceng
Warung Tahu Lontong Lonceng di Jalan Jalan Martadinata, Kedungkandang, Kota Malang, berdiri sejak 1935 silam. Saat ini warung tersebut dijalankan oleh generasi ketiga keluarga Husein.
Warung ini, buka setiap hari sejak pukul pukul 10 pagi hingga pukul 16.00 sore. penamaan lonceng sendiri karena kawasan warung tersebut berada di kawasan lonceng.
Pertama kali Tahu Lontong Lonceng dijajakan oleh seorang bernama Husein, sekitar 86 tahun silam. Saat itu Husein, menjual tahu lontong tepat berada di bawah lonceng atau jam besar merah yang ada di simpang tiga Jalan Martadinata.
Kini, satu porsi tahu lontong dibanderol dengan harga Rp11 ribu. Di dalam satu piring tahu lontong terdapat irisan lontong dengan tahu yang telah dibalur dengan telur. Baluran saus kacang dan petis yang tebal menyelimuti tahu dan lontong, bertabur tauge dan kerupuk.
Puthu Lanang
Warung jajanan tradisional Puthu Lanang, sudah berdiri sejak 1935 silam. Saat ini warung jajanan tersebut terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gang Buntu, Kota Malang. Puthu Lanang pertama kali dijajakan oleh sepasang suami-istri yaitu Supiah dan Abdul Jalal, pada 86 tahun silam.
Satu porsi Puthu Lanang dijual dengan harga Rp10 ribu, yang berisi sembilan buah kue putu. Puthu Lanang tersiri dari irisan kelapa, gula merah atau gula jawa, beras, ketan dan tepung.
Es Tawon
Es Tawon berdiri pada 1955 silam. Warung ini terletak di Jalan K.H. Zaenal Arifin, Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Satu gelas Es Tawon dibandrol dengan harga Rp7 ribu.
Es Tawon ini sebenarnya merupakan es campur, yang berisi serutan blewah, potongan nanas, cincau hitam, dawet, roti dan isian lainnya, kemudian diberi es batu serut hingga menggunung.
Penamaan Es Tawon sendiri bermula ketika buka pada 55 tahun silam, banyak kerumunan tawon yang mengerubungi toples gula untuk wadah pemanis es tersebut.
Nasi Pecel Kawi
Nasi Pecel Kawi berdiri pada 1975 silam, rumah makan tersebut terletak di Jalan Kawi, Lowokwaru, Kota Malang. Satu porsi pecel bisa dibandrol dengan harga Rp11 ribu berisi sepiring nasi putih, dengan irisan daun bayam, tauge, pepaya jepang yang disiram dengan bumbu kacang khas Pecel Kawi.
Anda juga bisa menambah lauk yang ditawarkan oleh Nasi Pecel Kawi di antaranya ayam kecap, ayam bumbu rujak, telur puyuh sampai sate ampela ati. Beragam lauk pauk tersebut bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp6 ribu sampai Rp15 ribu.
Orem-Orem Arema
Warung Orem-Orem Arema berdiri sejak 1995 silam. Terletak di Jalan Blitar, Lowokwaru, Kota Malang. Karena terkenal akan legendarisnya warung ini sering diulas oleh salah satu food vloger, Ria SW.
Orem-orem merupakan makanan berbahan dasar irisan tempe goreng, ayam, dan disiram dengan kuah santan yang kental. Ada beberapa varian orem-orem dengan yang bisa dicoba seperti, orem-orem biasa, orem-orem telur, dan orem-orem ayam.
Semangkuk orem-orem biasa dibanderol Rp7 ribu, sedangkan untuk yang menggunakan telur seharga Rp10 ribu, dan varian ayam dengan harga Rp11 ribu. Warung ini mulai buka pukul 09.30 WIB sampai 16.00 WIB. Khusus hari Jumat, warung ini tutup.
Lima kuliner legendaris di Kota Malang ini eman kalau nggak dicoba. Kapanpun Anda mengunjungi kota ini.