Sebagian Nelayan di Sidoarjo Mengaku Bangun Rumah dari Tanah Irigasi
Kelompok nelayan Sidoarjo mengaku belum memiliki rumah yang layak huni. Sebagian juga mengaku memanfaatkan tanah irigasi untuk membangun rumah. Mereka pun mengadu ke anggota DPR RI, Bambang Haryo Soekartono.
Ketua Nelayan Desa Tambak Cemandi, Abdul Rohim menyampaikan sejumlah persoalan yang saat menimpa para nelayan di Sidoarjo. Mulai dari tingginya harga BBM yang menjadi operasional perahu, kredit usaha permodalan, hingga rumah bagi nelayan.
“Ada 1.200 nelayan di Sidoarjo, namun separuh dari mereka masih menempati tanah irigasi untuk membangun rumah,” ujar Abdul Rohim, Selasa 11 Februari 2025.
Menanggapi keluhan tersebut, Bambang Haryo berjanji memberikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Sidoarjo. Menurut Bambang, pemerintah pusat sedang menyiapkan program 3 ribu perumahan rakyat.
Bambang berharap, program tersebut bisa diserap nelayan minimal 20 persen. “Melalui program tersebut, saya berharap bisa diserap nelayan minimal 20 persen,” kata Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan bahwa bahan bakar nelayan seharusnya bisa didapat dengan harga yang lebih murah. Sebab, nelayan bisa mendapat subsidi. Berbeda dengan kendaraan pribadi ataupun transportasi darat lainnya.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga menjadi sorotan Bambang. Dia menjelaskan, KUR direncanakan akan naik menjadi Rp300 triliun dengan bunga tidak lebih dari 3 persen.
“Yang diharapkan 20 persen program KUR ini bisa diserap oleh nelayan. Karena nelayan membutuhkan modal untuk perahu dan sebagainya,” tutupnya.
Advertisement