Nahas, Balita Tercebut dalam Kuali Panas Rebusan Gula Aren
Nasib nahas dialami balita bernama Fadilah Salma. Sekujur tubuh bocah berusia satu tahun delapan bukan ini melepuh akibat masuk ke dalam kuali besar berisi air rebusan gula aren.
Setelah diselamatkan, putri ketiga pasangan Samhudi dan Ida Farida, warga Dusun Sinar Baru RT 2, Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan ini, langsung dibawa ke ruang ICU Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Bandar Lampung untuk mendapatkan perawatan medis.
Fadilah Salma sempat menjalani operasi penutupan kulit dan pemasangan selang. Namun nyawanya tak tertolong. Fadilah Salma meninggal dunia karena luka bakar serius di seluruh tubuhnya.
Orangtua korban masih diperiksa polisi. Namun, polisi belum menelusuri ada atau tidaknya unsur kelalaian orangtua Fadilah Salma. Pasalnya, keluarga korban saat ini masih berduka.
"Belum (orangtua korban belum menjadi tersangka). Proses selanjutnya nunggu sampai nyaman, sampai keluarga bisa menerima. Yang jelas saat ini masih proses pemeriksaan oleh Polsek Ketibung, keluarga masih berduka," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih, Selasa 23 Oktober 2018.
Kejadian bermula pada Rabu, 10 Oktober 2018 lalu, saat korban tengah bermain di dekat kuali yang dipakai ibunya, Ida Farida (35) untuk merebus gula aren. Saat ditinggalkan ibunya ke dapur, Fadilah Salma terpeleset dan masuk ke dalam kuali. Sementara sang ayah, Samhudi saat itu sedang mencari rumput.
Ida Farida yang mendengar suara jeritan anaknya, langsung menghampiri dan melihat Fadilah Salma sudah di dalam kuali. Ia pun bergegas mengangkat tubuh sang anak dan memeluknya.
Ida Farida lantas menceburkan diri ke dalam kolam bersama anaknya. Namun sayang, pertolongan pertama itu tak membuahkan hasil, hingga Fadilah Salma menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan medis di rumah sakit. (yas)