Mohoric Juara Etape Terpanjang Tour de France

Matej Mohoric (Bahrain Victorious) membuktikan bahwa dirinya adalah pembalap breakaway terbaik dengan memenangkan Tour de France etape 7, Jumat malam WIB, 2 Juli.

Etape ini adalah yang terpanjang sejak Tour de France tahun 2000 lalu, yakni sejauh 249 km berangkat dari kota Vierzon menuju Le Creusot. Dengan jarak yang segitu panjangnya memberi kesempatan untuk kelompok breakaway melarikan diri dan memenangkan balapan ini.

Setelah beberapa kali ada kelompok breakaway yang mencoba peruntungannya, akhirnya ada kelompok berisi 29 pembalap yang berhasil membuat gap yang lumayan jauh dengan peloton.

Termasuk di dalamnya sang yellow jersey, Mathieu van der Poel (Alpecin-Fenix). Hal ini membuat dirinya makin kukuh di puncak klasemen general classification. Bersama Wout van Aert (Jumbo-Visma), Kasper Asgreen (Deceuninck-Quickstep). Sehingga mereka berdua naik menjadi peringkat dua dan tiga di klasemen GC.

Kelompok kedua yang berisi pembalap favorid GC finis 5 menit 15 detik di belakang Mohoric. Dan peloton terakhir finis 3 menit 35 detik kemudian.

Mohoric, pembalap asal Slovenia ini finis 1 menit 20 detik di depan Jasper Stuyven (Trek-Segafredo) dan menempati podium kedua etape 7 ini. Disusul Magnus Cort (EF Education-Nippo) yang finis 20 detik kemudian dan menjadi juara ketiga.

“Saya tahu bahwa hari ini adalah etape yang baik untuk saya,” tutur Mohoric. Ketika Mohoric mengecek panduan TdF 2021, dia tahu etape kemarin itu adalah yang paling cocok dengan karakteristiknya. “Jadi ini adalah kesempatan dan saya harus mencobanya untuk menang,” tuturnya.

Mathieu van der Poel (Alpecin-Fenix) semakin kukuh di puncak klasemen GC.

“Saya berada di kelompok breakaway dan saya tahu ini adalah kelompok pembalap yang kuat. Dan saya berpikir saya tidak bisa hanya bertahan saja hingga tanjakan terakhir. Jadi saya putuskan untuk mencoba dan lari duluan,” jelas Mohoric saat lomba berakhir.

Mohoric bersama Brent Van Moer (Lotto-Soudal) memasuki tanjakan pertama, Côte de Château-Chinon, 88 km sebelum finis. “Saya hanya melakukan sprint untuk mendapatkan jersey polkadot, tapi ketika ada gap yang makin jauh, saya berpikir kenapa tidak dicoba,” bilangnya.

Setelah dikejar oleh Stuyven dan Victor Campanaert (Qhubeka-NextHash), Mohoric lepas sendirian memasuki Singal d’Uchon dan akhirnya berbuah kemenangan.

“Saya sudah pernah memenangkan etape di Giro dan Vuelta. Tapi ini adalah yang berbeda. Ini adalah balapan terbesar di dunia. Dan saya memenangkannya!” bangga Mohoric.

Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) yang mengejar rombongan akhirnya berhasil finis bersama di kelompok depan. Juga pembalap-pembalap GC lainnya. Sayangnya, Primoz Roglic (Jumbo-Visma) tidak ada.

Roglic tertinggal ketika rombongan memasuki tanjakan Signal d’Uchon, 18 km sebelum finis. Besar kemungkinan karena dia masih mengalami kesakitan akibat terjatuh di etape 3 lalu. Roglic berhasil mencapai finis tetapi tertinggal empat menit dari kelompok favorit GC. Dan makin kecil kemungkinannya untuk meraih yellow jersey.

Richard Carapaz (Ineos Grenadiers) sanggup meninggalkan kelompok favorit GC sejauh 30 detik tetapi terus dibayangi oleh pembalap Movistar dan EF Education-Nippo membuat Carapaz harus kembali ke kelompoknya dan tidak mendapatkan tambahan waktu.

Melihat perseteruan MVDP, Van Aert, dan Asgreen di kelompok breakaway depan yang sangat seru membuat balapan sepanjang lebih dari 200 km ini tidak membosankan.

Akan seru juga pertarungan kontestan GC di etape 8 hari ini, Sabtu malam WIB karena ini adalah etape pegunungan pertama. Sedangkan mereka sudah mengumpulkan waktu yang lumayan jauh meninggalkan para climber yang favorit GC. (yudy hananta)