Miliki Buku DN Aidit, Dua Pegiat Literasi Diperiksa Polisi
Dua orang pegiat literasi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diamankan kepolisian sektor Kraksan, Probolinggo pada Sabtu, 27 Juli 2019, malam. Mereka dianggap membawa buku 'terlarang' dalam lapak baca buku gratisnya.
Kedua orang tersebut adalah Muntasir Billah, 24 tahun, warga Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan, dan Saiful Anwar, 25 tahun, warga Desa Bago, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Keduanya juga tergabung dalam komunitas Vespa Literasi.
Surat pemeriksaan Muntasir dan Saiful Anwar tercantum dalam surat tanda penerimaan oleh kepolisian sektor Kraksaan, Probolinggo, bernomor STP/17/VII/2019/RESKRIM, tentang penyitaan empat buku.
Keempat buku tersebut antara lain Aidit Dua Wajah Dipa Nusantara diterbitkan oleh KPG Jakarta; Sukarno Marxisme Dan Leninisme, Akar Pemikirian Kiri Dan Revolusi Indonesia diterbitkan Komunitas Bambu; Menempuh Jalan Rakyat, D.N Aidit diterbitkan oleh Yayasan Pembaharuan Jakarta; Sebuah Biografi Ringkas D.N Aidit oleh TB 4 Saudara.
Penangkapan keduanya dibenarkan oleh Kapolres Probolinggo AKBP. Eddwi Kurniyanto. Kendati demikian, baik Muntasir dan Saiful Anwar tak dilakukan penahanan. Hal itu lantaran polisi masih melakukan pendalaman.
"Kita mintai keterangan 1x24 jam, kalau tidak terbukti apa-apa ya kita kembalikan, mengenai unsur-unsurnya masuk atau tidak, kalau tidak ada ya kita kembalikan," ujarnya Eddwi, saat dikonfirmasi, Senin, 29 Juli 2019.
Sementara itu, salah satu perwakilan Vespa Literasi, Zainul Haras R mengatakan, pihak kepolisian datang ke lapak baca gratis mereka di alun-alun Kraksaan.
"Kejadiannya baru kemarin (Sabtu) ketika kita sedang ngelapak, sekitar pukul 21.00 WIB polisi datang, langsung ngambil buku dengan mengatakan 'ini buku bermasalah mas, buku ini kami sita anda juga kami bawa untuk dimintai keterangan di kantor', begitu. Akhirnya dibawa dan diintrogasi sampai sekitar pukul 23.30 WIB," kata Zainul.
Usai diperiksa hampir tengah malam. Zainul mengatakan rekannya pun sempat diminta kembali ke polsek setempat untuk dimintai keterangan lanjutan. Namun hingga kini pemeriksaan kepada keduanya tak kunjung dilakukan.
"Hanya saja kemarin diminta untuk datang lagi, tepatnya sekarang. Cuma ketika kita datang ke Polsek kebetulan yang bertanggung jawab tidak ada mas," ujarnya.
Zainul mengaku, dirinya bersama Muntasir, Saiful dan sejumlah rekannya di Komunitas Vespa Literasi, telah rutin membuka lapak Baca Buku dan Mewarnai Gratis untuk anak-anak di Alun-alun Kraksaan, selama dua tahun terkahir.
Ia menyebutkan gerakannya itu tak lain adalah upaya untuk menumbuhkan semangat membaca masyarakat sekitar Kraksaan. Ia pun mengaku heran apa alasan kepolisian mengamankan pihaknya.
"Komunitas yang kami dirikan ini atas dasar semangat membaca. Kegiatannya mingguan, setiap Sabtu dan Minggu ngelapak Baca Buku dan Mewarnai Gratis untuk anak anak sampai malam di Alun-alun Kraksaan. Kadang kita adakan diskusi kebangsaan," ujarnya.
Advertisement