Meski Dilarang, AHY dan Annisa Pohan Foto Depan Kabah

Gagal jadi cawapres 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memboyong istrinya, Annisa Pohan ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji.

Sebelum berangkat, putra sulung mantan Presiden SBY ini sempat mengadakan doa bersama guna mengantarkan kepergiannya dan sang istri beribadah.

Annisa juga terlihat tak dapat menahan rasa harunya karena harus berpisah dengan putri semata wayangnya, Almira Tunggadewi Yudhoyono. Pasangan ini berangkat pada Rabu, 15 Agustus 2018.

Sementara itu, hari Kamis, AHY mengunggah sebuah postingan di akun Instagram @agusyudhoyono. "Mohon doa restunya, insya Allah saya dan istri berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji," tulis AHY.

Dalam foto yang diunggah, ia bersama sang istri terlihat tengah berjalan di selasar bandara. Keduanya bergandengan tangan dan tampak mengenakan seragam haji.

Sehari setelah postingan tersebut, akun AHY kembali membagikan potret dirinya bersama sang istri. Namun, kini keduanya tampak telah sampai di Mekkah, terpat berlangsungnya ibadah haji.

AHY berpose dengan kain ihram bersama sang istri tepat di depan Kabah. Keduanya tampak mengenakan tanda pengenal dengan tali merah.

AHY tak menyertakan keterangan foto, atau caption apapun di unggahannya tersebut.

Seperti diketahui, ada larangan jamaah haji dan umrah tidak diperbolehkan berfoto atau mengambil gambar di depan Kabah, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Ya, fenomena banyaknya jamaah yang mengambil foto dan selfie di dua masjid suci dan serambinya itu  menjadi perhatian serius pemerintah Arab Saudi.

Sejak akhir 2017 lalu, pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi tekah mengeluarkan instruksi berisi larangan pengambilan gambar dengan kamera biasa, kamera televisi, kamera video atau lainnya.

Surat tersebut telah dikirimkan kepada negara-negara yang menyelanggarakan haji dan umrah, agar memberikan penyuluhan kepada para jamaahnya mengenai pentingnya instruksi tersebut.

Namun ada saja alasan para jamaah ketika ditegur pihak berwenang keamanan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mereka berdalih untuk kenang-kenangan atau mengaku tak tahu jika ada larangan. (yas)