Mencicipi Gulai Maryam Ampel Surabaya, Uenak Rek Pingin Nambah

Ada masakan yang cukup populer di kawasan Ampel, Surabaya. Namanya gulai maryam. Masakan ini berbahan daging sapi berkuah kacang hijau. Kuliner khas Ampel. Kalau Anda sedang berada di kawasan wisata religi tersebut kurang afdol bila tidak mencicipinya.

Gulai kacang hijau ini disajikan dengan roti maryam atau roti chanai, menjadi menu makanan favorit khas kampung Ampel yang sangat disukai. Selain harganya terjangkau rasa dan aroma rempahnya itu lho yang selalu menggoda dan membuah ketagihan.

Pengunjung tinggal memilih ingin makan gulai kacang hijau dengan lontong, apa dengan roti maryam, atau kombinasi gulai kacang hijau, lontong, dan roti maryam, tergantung perutnya mampu menampung semuanya atau tidak.

Meskipun di daerah lain ada gulai kacang hijau, tapi orang bilang rasanya tidak sesedap yang ada di Ampel. Aroma rempah rempah dan minyak samin, menjadi daya tarik tersendiri.

Saat memasuki kawasan Ampel akan terlihat deretan kedai kaki lima yang hampir seragam. Salah satunya adalah kedai gulai maryam legendaris yang bersebelahan dengan RSU Muhammadiyah Jalan KH Mas Mansur. Cukup populer di kalangan pencinta kuliner yang berbau Timur Tengah.

Setiap hari buka mulai pukul 05.30 WIB. Tapi pelanggannya banyak yang datang lebih awal. Terutama mereka yang baru pulang dari salat subuh di Masjid Ampel, dan masjid lain di sekitarnya.

"Gulai maryam lebih enak kalau dinikmati pagi hari, bisa untuk menambah energi," kata salah seorang pelanggan asal Sidoarjo.

Setiap selesai ziarah di makam Sunan Ampel, ia makan gulai maryam dulu sebelum pulang ke rumah.

Mengingat terbatasnya tempat, pelanggan rela menikmati gule maryam sambil lesehan beralas plastik di trotoar. "Di sini seninya makan di kaki lima, tak perlu gengsi, yang penting enak," ujar seorang ibu muda, sambil menikmati gulai kacang hijau dan sepiring roti maryam yang tersaji di depannya.

Gulai kacang maryam di dekat RS Muhammadiyah ini dikelola secara turun temurun. Pengelolanya yang sekarang Mbak Khoiriyah, merupakan generasi ketiga. Tetap disukai pelanggan, karena tetap menggunakan resep asli dari neneknya dulu tidak ada yang dikurangi.

"Meskipun penerusnya generasi yang berbeda, tetapi rasanya tetap sama," ujarnya.

Khoiriyah meneruskan usaha ibunya, setelah orang yang sangat dicintai, meninggal dunia sekitar dua tahun yang lalu. Khoiriyah sendiri saat ini masih tergolong muda, baru berusia 22 tahun.

Untuk melayani pelanggan yang selalu berjubel, ia dibantu kerabat yang pernah ikut ibunya. "Berjalan seperti biasa, saya tinggal meneruskan saja, alhamdulillah pengunjung makin rame," kata Mbak Ria, panggilannya sehari-hari.

Gulai maryam ini diyakini dapat menambah stamina, kandungan kuah kacang hijau tanpa santan dengan daging bercampur minyak samin (lemak unta) dari roti maryam, mampu mengembalikan energi.

Gulai maryam selain di Jalan KH Mas Mansur juga terdapat di ujung Jalan Ampel Melati dan Jalan Sasak, yang hanya buka pada malam.

Roti Maryam

Roti maryam yang menjadi pendamping santap gulai kacang hijau diketahui berasal dari India. Di India, roti maryam lebih dikenal dengan nama roti canai atau roti cane.

"Roti maryam itu sebenarnya sebutan untuk di Indonesia. Di sini, penjual roti canai yang dulu dikenal itu namanya Ibu Maryam, . Sebenarnya, nama aslinya itu roti canai," kata Head Chef of Bogasari Baking Center Haryanto, dalam sebuah tulisan.

Selain di Indonesia, roti maryam juga terkenal di beberapa negara Asia lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.

Di Malaysia, roti pipih ini cukup dikenal luas. Bahkan dipercaya bahwa resep roti canai pertama kali dibawa oleh pekerja India yang merantau ke Malaysia.

Baik di India, Malaysia, atau Indonesia, roti maryam memiliki bentuk serupa, yakni bulat pipih dan bertekstur kering.

Cita rasanya juga sama. Roti maryam atau roti canai memiliki rasa tawar dan sedikit gurih sehingga kerap disajikan sebagai pendamping gulai kacang hijau.

Makanan yang memiliki nama unik ini sebenarnya hampir sama dengan roti cane dan roti prata, ketiganya memiliki rasa yang hampir sama yaitu tawar cenderung gurih, tidak hanya itu roti ini juga memiliki bentuk yang hampir sama.

Makanan ini memiliki banyak julukan karena dari beberapa daerah atau bahkan negara yang menggunakan nama dengan versi yang berbeda, makanan ini identik dengan makanan orang Arab, karena awalnya hanya ditemukan pada kampung Arab atau kampung khas Timur Tengah.

Resep Gulai Kacang Hijau

Bahan:

• 250 gram kacang hijau (cuci dan rendam semalam dengan 700 ml air)

• 250 gram daging sapi tanpa lemak (bisa pakai daging has dalam)

• 5 buah tomat segar matang (rendam dengan air mendidih, kupas, dan blender halus)

• 250 ml susu cair

• 2 sdm minyak, untuk menumis

Bumbu halus:

• 1 sdt ketumbar sangrai

• 2 sdm bawang merah iris

• 1 sdm bawang putih iris

• 1 sdt kunyit iris

• 1 sdt jahe iris

• 1 sdt merica bubuk

• 1 sdt jintan

• 1 sdt garam halus

Bumbu lain:

• 1 batang serai, geprek

• 3 cm kayu manis

• 1 lembar daun jeruk

Cara membuat gulai daging kacang hijau

1. Rebus kacang hijau yang sudah direndam semalam hingga empuk dan mekar merekah. Angkat dan blender hingga halus dan pastikan kacang hijau tidak berampas.

2. Tumis bumbu yang dihaluskan dan bumbu lain hingga aromanya tercium harum. Masukkan ke dalam air kacang hijau bersama daging sapi has dalam. Masak hingga daging empuk.

3. Tuang susu dan jus tomat. Rebus hingga mendidih dan pastikan kuah agak mengental. Angkat.

4. Nikmati selagi masih hangat di mangkuk saja dengan pendamping roti maryam.

Roti Maryam

Bahan-bahan:

• 300 gr tepung terigu

• 1 butir telur

• 1 sdt garam

• 50 gr mentega

• 110 ml air

• 30 ml Frisian Flag Kental Manis

• 100 minyak goreng, untuk merendam adonan

• Mentega secukupnya untuk olesan

Cara membuat roti maryam sederhana:

1. Campur tepung terigu dengan garam, air, dan telur.

2. Tambahkan Frisian Flag Bendera Kental Manis, mentega, uleni hingga kalis. Diamkan adonan, istirahatkan.

3. Potong adonan menggunakan tangan secara langsung menjadi 8 bagian, rendam dalam minyak. Pipihkan adonan, olesi mentega, lipat.

4. Oleskan mentega kemudian langsung digoreng dengan api kecil sambil dipipihkan hingga matang kedua sisi. Tidak perlu minyak goreng lagi,