Mayoritas yang Positif Nakes, Dua Kecamatan Zona Merah Covid-19
Jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Probolinggo kembali meningkat dengan jumlah kasus aktif mencapai 55 orang. Bahkan dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo yakni, Kraksaan dan Pajarakan masuk zona merah sementara 22 kecamatan lainnya masih zona kuning.
Juru Bicara Satuan Tugas Penangan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica membenarkan, dua kecamatan (Kraksaan dan Pajarakan) masuk zona merah. Di dua kecamatan yang berdekatan itu dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus yang berasal dari klaster tenaga kesehatan (nakes).
"Ada sejumlah nakes yang bertugas di unit operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati Kraksaan terpapar Covid-19,” katanya Dokter Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica kepada wartawan, Selasa, 22 Juni 2021.
Satgas pun langsung melakukan tracing terhadap keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan para nakes yang positif Covid-19. Anggota keluarga dan rekan sekerja nakes di tes usap (swab).
“Hasilnya, sebagian anggota keluarga dan beberapa teman dari nakes tersebut juga terkonfirmasi positif Covid-19,” kata perempuan kelahiran Balikpapan, Kaltim itu.
Banyaknya nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, kata Viro, menaikkan status dua kecamatan, Kraksaan dan Pajarakan menjadi zona merah. “Di Kraksaan dan Pajarakan, masing-masing terdapat 16 kasus aktif Covid-19,” katanya.
Dokter Viro menambahkan, terhadap para nakes yang positif Covid-19 tidak dlakukan tes sequencong genome atau pengujian untuk menentukan varian Covid-19. “Soalnya para nakes positif Covid-19 tersebut nilai Cycle Threshold Value (CT Value) berada di atas 25,” ujarnya.
Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo beralasan, tes sequencing genome dlakukan jika CT value-nya berada di bawah 25. “Instruksi dari Pemprov Jatim memang seperti itu,” katanya.
Meski secara umum, Kabupaten Probolinggo masuk zona kuning, Viro mengingatkan, agar protokol kesehatan lebih diperketat. Warga yang keluar rumah diimbau bermasker hingga menjaga jarak, tidak berkerumun.
“Orang-orang yang selalu patuh protokol kesehatan saja bisa terkonfirmasi positif Covid-19, apalagi yang mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.
Advertisement