Masih Trauma, Pasien RS Muhamadiyah Babat Kembali ke Kamar Asal
Puluhan pasien RS Muhammadiyah Babat. Lamongan sudah kembali ke kamar rawat inap asal. Pasien yang sempat panik akibat guncangan gempa bumi hingga harus dievakuasi ke lantai dasar hingga pelataran parkir itu kembali mendapatkan perawatan normal.
Tetapi tidak mudah untuk mengembalikan sejumlah 70 pasien itu ke kamar rawat inap asal yang ada di lantai 2,3, 4, dan 5. Butuh kesabaran dan pemahaman untuk meyakinkan kepada mereka bahwa situasi sudah benar-benar aman.
"Kebanyakan mereka masih trauma. Tapi, mereka harus mendapatkan perawatan intensif agar secepatnya sembuh. Mereka kita yakinkan kalau kondisi sudah aman," jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, Sabtu 23 Maret 2024.
Karena trauma itu, lanjut Kalaksa Joko Raharto, evakuasi tidak bisa serentak. Tetapi bertahap. Dan diutamakan terhadap pasien yang memang benar-benar butuh perawatan medis untuk pengobatan sakit yang dideritanya.
"Alhamdulillah, dengan dorongan mental para tenaga medis rumah sakit dan kita semua, akhirnya semua mau kembali ke kamar rawat inap awal," terangnya.
Meskipun semua pasien sudah kembali dan kondisi operasional rumah sakit kembali normal. Namun l, hingga malam ini BPBD masih belum membongkar tenda darurat di rumah sakit tersebut. Sebagian petugas juga masih standby di rumah sakit yang ada di Kecamatan Babat itu.
"Petugas kami masih kita siagakan. Kalau butuh bantuan mereka langsung bisa membantu," tandas Joko Raharto.
Diberitakan sebelumnya, dampak guncangan gempa bumi yang terjadi di kawasan Laut Jawa. persisnya Tuban timur laut sejarah 132 kilometer sempat berdampak di Lamongan. Utamanya, gempa susulan yang terjadi pada Jumat 22 Maret 2024, sore.
Dampak di kota sempat menimbulkan kerusakan ringan di salah satu ruang di Lantai 7 Pemkab Lamongan. Di Kecamatan Maduran ada sebagian bangunan roboh hingga menimpa motor dan di Babat sempat mengguncang sejumlah bangunan tetapi tidak ada kerusakan.
Khusus di Babat, sempat membuat panik warga. Khususnya pasien yang menghuni di RS Muhammadiyah Babat. Sebanyak 70 pasien panik dan terpaksa dievakuasi ke lantai dasar. Menempati ruang IGD, Radiologi hingga pelataran parkir. Sehingga BPBD harus mendirikan tenda darurat.