Lebih dari 60 Ribu CJH Indonesia Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci, 8 Orang Wafat
Memasuki hari kesepuluh operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama RI mencatat sebanyak 61.404 calon jemaah haji ( CJH ) reguler Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci dan sebanyak 202.654 jemaah sudah mengantongi visa haji melalui sistem e-Hajj yang terintegrasi langsung dengan Pemerintah Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam siaran pers Minggu 11 Mei 2025
Sudah Berangkatkan 158 Kloter Dengan Tiga Maskapai
Ia menyebutkan bahwa hingga pagi ini, 158 kelompok terbang (kloter) telah diterbangkan oleh tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air.
“Garuda Indonesia menerbangkan 82 kloter dengan 30.446 jemaah, Saudia Airlines 69 kloter dengan 28.028 jemaah, dan Lion Air 7 kloter dengan 2.930 jemaah,” jelas Zein.
Layanan Kesehatan dan Living Cost
Selain proses keberangkatan, Zein juga menyoroti layanan di asrama haji yang menjadi titik awal perjalanan jemaah. Di sana, jemaah menerima sejumlah layanan penting seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi living cost sebesar SAR750, dan penguatan manasik.
Delapan Jemaah Wafat Satu dari Sidoarjo
Dengan penuh keprihatinan, Zein juga menyampaikan kabar duka atas wafatnya delapan jemaah hingga hari ini,bsatu diantaranya adalah Nur Fadillah, 45 tahun, jemaah yang tergabung dalam Kloter SUB 20. Ia meninggal dunia di pesawat dalam penerbangan menuju Madinah.
Pemerintah telah memberikan layanan pemulasaraan, pemakaman, dan pelaksanaan badal haji bagi para jemaah yang wafat, serta memastikan hak-haknya terpenuhi melalui perlindungan asuransi.
Disambut Cuca Panas Ekstrem 43 Derajat
Kota Madinah diprediksi akan mengalami cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai 43 derajat Celsius pada Sabtu, 10 Mei 2025. Berdasarkan pantauan Al-Madinah Weather, suhu panas ini berpotensi menimbulkan risiko dehidrasi dan sengatan panas, terutama bagi jemaah haji yang terlalu lama beraktivitas di luar ruangan.
Kementerian Agama RI sebelumnya juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Jemaah Calon Haji (JCH) untuk mengurangi kegiatan di luar hotel atau penginapan selama cuaca ekstrem berlangsung.
Gunakan Alas Kaki dan Payung
Jika memang harus keluar, jemaah diingatkan untuk selalu menggunakan alas kaki, topi, kacamata hitam, dan payung guna melindungi diri dari teriknya sinar matahari.
Bahkan, ada seorang jemaah Kloter 16 Embarkasi Surabaya yang melepuh pada telapak kakinya akibat berjalan tanpa alas kaki dari hotel menuju Masjid Nabawi. Hal tersebut dibenarkan oleh dr Sita, petugas hesehatan Haji Kloter 16.
“Jemaah laki-laki inisial S itu memang mengakui keluar hotel menuju masjid Nabawi tanpa alas kaki. Sepulang dari sholat, telapak kakinya merasa panas dan setelah dicek tim medis ternyata melepuh,” kata dr Sita.
Tim kesehatan kloter langsung melakukan perawatan dan mengimbau Karu (ketua regu) serta Karom (ketua rombongan) untuk mengingatkan anggota regu mereka agar selalu mengenakan alas kaki saat keluar hotel.
Mengutip Al-Madinah Weather, suhu pada siang hari diperkirakan mencapai 43 derajat celcius, sementara pada malam hari tetap panas dengan suhu 35 derajat celcius. Kecepatan angin tercatat 33 km per jam dan tingkat kelembapan udara hanya 11 persen. Selain suhu tinggi, kualitas udara juga dikategorikan tidak sehat.
Timbulkan Gangguan Kesehatan
Cuaca panas ekstrem seperti ini berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari pusing, pingsan, gangguan tidur, kesulitan bernapas, kelelahan karena panas, serangan jantung, hingga kerusakan ginjal.
Dalam kasus yang lebih parah, sengatan panas yang menyebabkan suhu tubuh naik di atas 40 derajat celcius bisa berujung pada kegagalan organ bahkan kematian.
Jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan, memperbanyak konsumsi air putih, dan terus berdoa memohon perlindungan Allah SWT agar tetap sehat dan mampu menjalankan ibadah dengan baik.
Advertisement