Lapisan Aspal Jalan Kaliurang Jember Terkelupas diterjang Banjir, Kendaraan Bisa Melintas
Jalan Kaliurang, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur menjadi langganan banjir. Kali ini, banjir kembali terjadi hingga menyebabkan lapisan aspal di depan Indomaret Jalan Kaliurang terkelupas, Minggu 19 Januari 2025.
Rizal Maulana, salah satu warga setempat mengatakan, hujan deras yang terjadi selama kurang lebih dua jam menyebabkan saluran air yang berada di samping Indomaret meluap. Debit air juga ditambah dari arah utara.
Seperti yang terjadi sebelumnya, banjir yang terjadi di Jalan Kaliurang juga berdampak pada Jalan Mastrip, termasuk Perumahan Mastrip.
Puluhan rumah yang berada di Jalan Kaliurang hingga Perumahan Mastrip tergenang air. Bahkan, sebagian rumah tergenang banjir setinggi paha orang dewasa.
Warga menilai banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terbesar sejak tahun 2000. Banjir kali ini, selain debit air tinggi arusnya juga cukup deras.
Selama Jalan Kaliurang dan Mastrip tergenang banjir, banyak sepeda motor memaksa menerobos akhirnya mogok. Bahkan, sebuah mobil yang juga nekat akhirnya terbawa arus di Jalan Kaliurang, tepatnya di depan Universitas Terbuka (UT).
“Tadi sempat ada mobil yang terbawa arus. Sudah diingatkan agar putra balik tetapi tetap memaksa menerobos. Beruntung tidak terjadi apa-apa pada sopir,” katanya, Minggu, 19 Januari 2024.
Kondisi Terkini
Hujan deras telah berhenti pada pukul 16.00 WIB. Air yang menggenangi jalan Kaliurang dan Mastrip dalam hitungan menit juga berangsur surut.
Kendati demikian, sebagian rumah warga dengan posisi rendah masih tergenang air. Masyarakat masih berusaha membersihkan air dan lumpur secara manual maupun menggunakan mesin.
Genangan air di Depan Universitas Terbuka sudah surut hingga setinggi mata kaki pukul 17.00 WIB. Kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas.
Kendati demikian, banjir yang cukup besar itu menyebabkan lapisan aspal di depan Indomaret terkelupas. Aspal yang terkelupas menyisakan kubangan yang cukup dalam.
Terlihat potongan kayu dijadikan penghalang oleh warga. Hal itu sengaja dilakukan untuk menandai bahwa di situ terdapat kubangan yang cukup membahayakan.
Akibatnya, jalan di depan sebuah minimarket, tepatnya di jembatan hanya difungsikan tidak lebih dari separuh. Beruntung, pada saat ini kondisi lalu lintas tidak padat, sehingga tidak terjadi kemacetan.
“Sebagian lapisan aspal terkelupas akibat banjir, tadi lembaran aspal yang terbawa arus sempat diletakkan lagi ke posisi awal, namun pecah,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Hafifah, warga Kaliurang. Menurutnya, banjir kali ini cukup besar meskipun hujan hanya terjadi dalam hitungan jam.
Sepanjang jalan Kaliurang mulai dari Pintu Masuk Perumahan Istana Kaliurang Green Garden memang rawan banjir. Meskipun hujan hanya sebenar, air sudah meluap ke jalan raya.
“Saluran air di Jalan Kaliurang seperti tersumbat, sehingga saat hujan langsung meluap ke jalan. Apalagi saluran air di sebelah utara jalan buntu, hanya sampai di jembatan menuju perumahan Kaliurang Cluster. Saluran airnya hanya sampai sana, tidak diteruskan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto mengatakan banjir hari ini terjadi di beberapa lokasi.
Widodo merinci jumlah rumah terdampak di Jalan Kaliurang sebanyak 25 rumah. sedangkan di Perumahan Mastrip sebanyak 30 rumah.
Sedangkan banjir yang terjadi di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates tercatat ada 50 rumah warga yang terendam. Sedangkan di Kelurahan Kepatihan, Kaliwates sebanyak 14 rumah.
Banjir yang terjadi di Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji menyebabkan 41 rumah terendam.
“Saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember sedang berada di lokasi melakukan asesmen dan membantu warga terdampak,” pungkasnya.
Advertisement