Hindari Jorjoran Kemewahan Rayakan Natal, Begini Pesan KWI-PGI
Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia ( KWI ) Mgr Ignatius Suharya mengajak umat kristiani merayakan Natal dengan kesederhanaan. Sebagaimana yang diajarkan Yesus Kristus, sejak kelahirannya.
"Yesus tidak lahir di kerajaan bertahta kemewahan. Tapi lahir di tempat yang amat sangat sederha, di kandang domba. Tempat yang sesungguhnya tidak pantas sebagai tempat untuk melahirkan manusia.
"Sebagai pengikut Kritus tidak boleh mengingkari sifat-sifat kesederhanaan Yesus sejak Ia dilahirkan," Mgr Suharyo, kepada ngopibareng.id, Minggu 23 Desember 2018.
Seruan yang sama juga disampaikasen Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt Henriete Hutabarat Lebang secara terpisah.
Menurut Mgr Suharyo, merangkap sebagai Uskup Agung Jakarta, paling utama dalam merayakan Natal adalah melahirkan kembali Yesus dalam diri setiap umat kristiani, dengan mengikuti ajaran ajarannya.
Adalah sebuah kesalahan, bila Natal dirayakan dengan jorjoran kemewahan, kesombongan dan tidak mempedulikan orang-orang papa.
Advertisement
"Mari kita bangun kebersamaan melalui perayaan Natal," katab Uskup Agung.
Pimpinan Gereja Katolik dan Gereja Ptotestan, sama-sama bersyukur. Karena dapat merayakan natal dengan aman dan damai. Tidak terdengar isu bom seperti Natal-Natal sebelumnya.
Menyambut Natal dan tahun baru 2019, beberapa Gereja telah melakukan berbagai persiapan. Di halaman Gereja Katedral, di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Pusat, dibangun sebuah kandang domba dengan berbagai ornamen, untuk menggambarkan tempat Yesus dilahirkan.
Kandang dimba ini di kelilingi taman dengan bunga bunga plastik. Palungan tempat Yesus dilahirkan menjadi tempat foto bersama keluarga setelah mengikuti misa Minggu pagi.(asm)
"Yesus tidak lahir di kerajaan bertahta kemewahan. Tapi lahir di tempat yang amat sangat sederha, di kandang domba. Tempat yang sesungguhnya tidak pantas sebagai tempat untuk melahirkan manusia," kata Mgr Suharyo.
Advertisement