KPU Jatim: Banyak Bacaleg Tak Serius

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim baru saja menyelesaikan tahapan perbaikan berkas administrasi bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Jawa Timur. Hasilnya, ratusan bacaleg DPRD Jatim gagal lolos ke tahap selanjutnya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Divisi Teknis, Mohammad Arbayanto mengatakan ratusan bacaleg yang gagal lolos ke tahapan selanjutnya karena tak dapat memenuhi syarat hingga batas waktu 31 Juli 2018.

Kata Arbayanto, partai yang mengajukan kadernya untuk menjadi bacaleg kebanyakan tidak serius dalam memenuhi persyaratan. Mereka diajukan hanya untuk memenuhi kuota saja. Begitu juga kuota 30 persen perempuan.

"Banyak yang mendaftar caleg karena dimintai tolong oleh pengurus partai hanya untuk memenuhi kuota saja," kata dia.

Lanjut Arbayanto, para bakal caleg ini mengaku terbebani dengan rumitnya pengurusan syarat yang harus dipenuhi. Misalnya surat keterangan bebas pidana dari pengadilan negeri, legalisir ijazah dan lain sebagainya.

"Untuk memenuhi persyaratan ini mereka mengaku kesulitan. Banyak yang putus asa, sehingga memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi pencalonannya," katanya.

Banyaknya bakal calon legislatif yang tidak lolos administrasi ini menyebabkan penurunan jumlah bacaleg di setiap partai. Misalnya bacaleg dari Partai Hanura yang pada saat pendaftaran sebanyak 120 orang. Tetapi pada saat diverifikasi menyisakan 90 orang.

"Bacaleg Hanura, hanya tersisa 90 orang. Sebenarnya partai bisa mengajukan bacaleg pengganti, tapi partai sudah menyatakan tidak memiliki calon lagi," katanya.

Kata Arbayanto, penurunan bacaleg juga tidak hanya terjadi di partai Hanura saja, melain hampir semua partai bacalegnya berkurang karena tidak lolos administrasi.

"Iya mungkin saja, karena banyak yang tidak lolos. Partai Hanura saja berkurang 30 bacaleg," katanya.

Kendati demikian, Arbayanto mengatakan, hal serupa kemungkinan terjadinya pada partai-partai baru. Sementara partai lama seperti PDIP, PKB, PAN dan Demokrat, dan lain-lain, masih mencoba menelusurinya. (frd/wit)