Korban Mutilasi di Ngawi, Nur Khasanah, Sempat Temui Ayah Kandung Sebelum Tewas
Uswatun Nur Khasanah,29, tahun, seorang wanita asal Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi. Korban ditemukan di dalam koper merah di Desa Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Jumat pagi, 24 Januari 2025.
Lima hari sebelum ditemukan tewas, korban sempat pulang ke rumah ayah kandungnya, Nur Khalim, di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Kunjungan Uswatun ke rumah ayah kandungnya menjadi pertemuan terakhir mereka. Kapolsek Garum, AKP Punjung Setyo Himawan, menjelaskan, jenazah korban saat ini telah dibawa ke rumah ibunya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
"Jenazah korban malam ini dibawa pulang ke rumah ibunya untuk disemayamkan dan dimakamkan di TPU Desa Sidodadi," ujar Punjung Setyo Himawan kepada wartawan, Jumat siang.
Menurut Punjung, korban diduga tewas pada siang hari sebelum ditemukan dalam kondisi termutilasi. Keluarga korban telah dikonfirmasi dan memastikan identitas jenazah yang ditemukan. "Keluarga sudah berangkat ke Polres Ngawi untuk memastikan identitas korban. Informasi terakhir menyatakan bahwa korban memang benar adalah Uswatun Nur Khasanah," jelasnya.
Camat Garum, Arinal Huda, yang berada di rumah duka, menjelaskan bahwa jenazah tiba di Desa Sidodadi pukul 19.10 WIB dengan menggunakan ambulans dari rumah sakit di Ngawi. Jenazah langsung disemayamkan untuk proses salat jenazah sebelum dimakamkan di TPU Desa Sidodadi pada pukul 20.10 WIB.
"Jenazah tiba dalam kondisi sudah dimasukkan ke dalam peti mati dan telah disucikan. Perjalanan dari Ngawi ke Desa Sidodadi berlangsung lancar selama sekitar tiga jam," kata Arinal Huda.
Menurut AKP Punjung, korban diduga meninggal akibat mutilasi yang dilakukan pada hari sebelumnya. Kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh Polres Ngawi. Keluarga korban, termasuk ibu kandung, ayah tiri, dan kepala dusun Desa Sidodadi, telah ikut membantu proses identifikasi jenazah di Ngawi.
"Korban diketahui sempat pulang ke rumah ayah kandungnya lima hari yang lalu di Kelurahan Bence. Hal ini menjadi informasi penting untuk penyelidikan lebih lanjut," tambah Punjung.
Setelah tiba di rumah duka, jenazah disemayamkan selama lebih dari satu jam untuk prosesi salat jenazah. Pemakaman dilakukan dengan dihadiri keluarga dan warga setempat yang berduka atas tragedi yang menimpa korban.
Kasus ini menambah daftar panjang kasus kriminal dengan kekerasan ekstrem di Indonesia. Polres Ngawi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan ini.
Advertisement