Komisi X Dorong Kolaborasi Pemkab dengan Perguruan Tinggu, Wujudkan Pelayanan Berbasis Komunitas
Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi mendorong pemerintah daerah berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mewujudkan pelayanan berbasis komunitas.
Hal tersebut disampaikan Bang Pur dalam kegiatan diseminasi dan bedah buku berjudul Pengembangan SDM Modern karya Selfi Budi Helpiastuti, di Aula FISIP Unej, Jumat, 09 Mei 2025 sore.
Diseminasi dan bedah buku kali ini melibatkan pejabat dari OPD Pemkab Jember dan Lumajang, serta perwakilan dari mahasiswa, ormas dan unsur masyarakat lainnya.
Bang Pur menyampaikan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, baik Jember maupun Lumajang sampai saat ini bersifat top down dan instruktif.
Semestinya pelayanan publik yang benar dilakukan dengan cara bottom up. Pelayanan dengan pendekatan bottom up mengharuskan pelaksana pelayanan publik mengetahui karakter dan keinginan masyarakat yang akan dilayani.
Sejauh ini, teori dan praktik pelayanan dengan pendekatan bottom up dapat ditemukan di perguruan tinggi. Hanya saja, masih sedikit upaya kolaborasi antara pemerintah dengan pihak perguruan tinggi.
Karena itu, Bang Pur kemudian mengajak pemerintah berkolaborasi secara intens dengan perguruan tinggi. Seperti yang dilakukan hari ini, diharapkan para pelaksana pelayanan publik bisa memahami isu dari buku berjudul Pengembangan SDM Modern.
Buku dengan 180 halaman tersebut dinilai mampu memberikan pemahaman dalam upaya mengoptimalkan Training needs Assessment berbasis social network untu kinerja unggul.
Buku setebal satu cm itu dinilai mampu memberikan pemahaman terkait pelayanan publik dengan pendekatan bottom up. Sehingga pemerintah nantinya dapat memberikan pelayanan publik berbasis komunitas.
Sebab, pendekatan yang dilakukan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat perkotaan bisa berbeda dengan pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat pedesaan.
"Buku ini adalah karya dari seorang dosen di FISIP Unej. Buku ini merupakan hasil riset yang menarik, karena berangkat dari persoalan yang ditemukan langsung oleh penulis. Buku ini mampu mengubah perspektif dan pendekatan pelayanan. Masyarakat bsia dilayani berdasarkan keinginan masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, penulis buku, Selfi Budi Helpiasari mengatakan buku berjudul Pengembangan SDM Modern ditulis untuk memberikan inspirasi bagi penyelenggara pelatihan. Sebab, pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini menekankan kepada pendekatan top down dan mengabaikan kompetensi karyawan.
Padahal pendekatan top down sering tidak sesuai dengan yang diharapkan para karyawan. Karyawan atau ASN tidak bisa memahami isi dari pelatihan. Sehingga anggaran pelatihan yang digelontorkan pemerintah menjadi sia-sia.
"Saya berharap karya saya ini menginspirasi pemerintah atau pengambil kebijakan jangan asal menyelenggarakan pelatihan. Harus ada perubahan dalam pelatihan yang awalnya top down menjadi buttom up," pungkasnya.
Advertisement