Kominfo Segera Buat TKDN untuk Perangkat IoT di Indonesia
Memasuki era Internet of Things (IoT) sudah semakin tak dapat dipungkiri lagi. Sebab meledaknya jumlah konsumen yang kian membutuhkan perangkat jaringan guna dapat terhubung ke Internet. Berbagai inovasi juga telah dilakukan, bahkan peningkatan teknologi jaringan (5G) pun kabarya akan segera digagas.
Meski gaungnya saat ini belum terlalu terasa bagi konsumen Indonesia, namun perlahan perangkat IoT ini akan mulai membanjiri pasar. Sejumlah produsen teknologi pun diketahui sudah mengumumkan langkah mereka untuk memproduksi perangkat IoT. Mulai dari Samsung, LG, hingga Xiaomi.
Di Indonesia, smartwatch bisa dibilang sebagai salah satu perangkat IoT yang paling populer dan mudah ditemui di pasaran. Dalam keterangan persnya kemarin, Xiaomi juga menyebutkan niatnya untuk segera memasukkan perangkat-perangkat IoT miliknya ke Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Ismail juga mengatakan, sempat berniat untuk mengimplementasikan regulasi TKDN pada perangkat lain di luar smartphone 4G. Perangkat berikutnya yang akan disasar adalah perangkat Internet of Things.
Langkah ini perlu dilakukan mengingat kesuksesan regulasi TKDN yang dinilai berhasil mengurangi defisit perdagangan nasional. "Sebab, saat era 3G dulu, ponsel bebas diimpor masuk tanpa penyaring apapun," terangnya.
Ia menerangkan, Ide untuk antisipasi yang digagasnya itu tidak harus menunggu barang masuk, karena sudah digunakan banyak di masyarakat baru kita regulasikan. “Ini baru rencana. Saya menganggap kalau IoT itu potensinya besar sekali, akan dibutuhkan secara massal oleh masyarakat. Kenapa tidak kebijakan TKDN-nya duluan," paparnya. (rs)