Khofifah Banyak Menerima Tamu sesama Gubernur, Ajak Kolaborasi Bank Jatim
Dalam situasi keuangan APBN dan Keuangan Daerah yang ketat, banyak gubernur berharap BUMD-nya menyumbang PAD sebesar-besarnya.
Namun nyatanya, banyak BUMD yang dibiayai oleh dana APBD tak signifikan menyumbang deviden atau labanya. Bahkan, banyak BUMD di Indonesia yang sulit membiayai operasional dan kembang kempis.
Ternyata banyak gubernur yang bertanya kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bagaimana mendorong capaian laba seperti Bank Jatim, yang di dalamnya Pemprov Jatim adalah pemegang saham terbesar yaitu 51 persen lebih.
Tidak dapat dipungkiri gubernur-gubernur baru kaget kanapa BUMD-nya lemah tata kelola dan tak bisa diandalkan menjadi penyumbang PAD
Situasi inilah yang membuat para gubernur baru ingin terus memperkuat Good Corporate Governance ( GCG ) di bank daerahnya dan menjadi BUMD yang handal.
Kolaborasi Bank
Apresiasi itu disampaikan beberapa kolega Gubernur Khofifah khusunya gubernur di luar pulau Jawa, bahkan ada kolega yang dari pulau Jawa.
"Saya mendapat tamu setidaknya dua gubernur dan 5 provinsi yang akan kolaborasi dan kerjasama Kelompok Usaha Bank ( KUB ) dengan Bank Jatim Terus terang kepada saya disampaikan bahwa mereka ingin belajar mendapatkan pengalaman tata kelola perusahaan yang baik, GCG, “ tutur Khofifah, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Jatim, Kamis 22 Mei 2025.
Lebih lebih dalam laporan auditnya pada tahun buku 2024 terkonfirmasi bahwa BJTM mencapai laba -bank only- yang tertinggi diantara 27 BPD di Indonesia yaitu Rp. 1,281 triliun rupiah dan menyumbang deviden yang cukup besar pagi PAD provinsi, Kab/Kota dan pemegang saham masyarakat umum lainnya.
Namun demikian, Khofifah mengingatkan agar Bank Jatim tak berpuas diri, karena tantangan ke depan tidaklah ringan. Bank Jatim harus terus mengedepankan prinsip kehati hatian, meningkatkan manajemen risiko, dan penguatan SDM serta teknologi perbankan yang lebih baik.
Dalam RUPS yang digelar di kantor pusat Bank Jatim Kamis 22 Mei 2025 hari ini Gubernur Khofifah juga menyaksikan pengumuman formasi baru Komisaris dan Direksi Bank Jatim hasil Panitia Seleksi yang dipimpin Prof. Muhammad Nuh, tokoh kenamaan asal Jatim.
Prosesnya seleksi cukup ketat dengan menggunakan jasa pihak ketiga PPM Jakarta untuk menguji kemampuan calon pengurus. Pansel mengundang profesional terbaik untuk bersaing mendapatkan kepercayaan menjadi pengurus JTM.
"Jawa Timur sebagai pintu gerbang baru Nusantara butuh penguatan ekosistem industri, perdagangan dan BUMD keuangan yang lebih baik dan kontributif terhadap perekonomian daerah", paparnya
Bank Jatim diharapkan membaca perkembangan bisnis dan menguatkan strategi pencapaian visi misi dan soliditas di jajaran pengurus.
Dalam pengumuman RUPS ini Khofifah mempercayakan kader karir internal Bank Jatim lebih banyak dari formasi sebelumnya.
Advertisement