Ketua PWM Jatim: Umat Islam harus Paham Sejarah
Surabaya: Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Sa'ad Ibrahim mengatakan, perlu bagi Muhammadiyah untuk mendirikan pusat keislaman sebagai sarana atau wadah bagi orang-orang yang ingin mengenal islam ataupun mendalami Islam. Di sinilah, pentingnya umat Islam memahami sejarah.
"Ini bagus untuk dakwah, orang-orang non-Muslim yang ingin belajar Islam bisa ke situ nantinya. Syukur kemudian menjadi mualaf, dan kemudian terus dibimbing. Mungkin bisa diawali di Probolinggo tempat Pak Dawam Ikhsan, mendirikan semacam Islamic Center," ujarnya.
Sa’ad Ibrahim mengungkapkan hal itu, dalam Silaturrahim dan Konsolidasi Organisasi, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, dikutip ngopibareng.id, Selasa (25/7/2017). Pada kesempatan itu, berlangsung launching buku karya Dawam Ikhsan (yang Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Probolinggo) berjudul “Nabi Isa dalam 4 Injil dan Al-Quran”.
Kegiatan berlangsung Ahad lalu, disaksikan Peneliti LIPI Siti Zuhro, Ketua KPU RI Arief Budiman, Guru Besar Universitas Airlangga Aribowo, Rektor UMM Fauzan, Rektor UM Sidoarjo Hidayatullah, Rektor UM Ponorogo Sulthon, dan pimpinan-pimpinan PWM Jawa Timur.
Dalam penjelasannya, Ikhsan mengatakan pentingnya bagi umat Islam untuk paham sejarah dan mampu meluruskan pemahaman yang salah terkait penuhanan Nabi Isa alaihissalam (a.s.) oleh umat Kristiani. "Dalam injil Barnabas dinyatakan, Muhammad sebagai Rasul terakhir, dan Isa bukanlah Tuhan, tapi apa kemudian yang terjadi dengan injil Barnabas, kita harus paham itu," jelasnya.
"Ini juga salah satu cara kita untuk membentengi diri dari kristenisasi melalui pendalaman ilmu, sebagai sarana dakwah juga," lanjutnya. (adi)