Kemdiktisaintek dan Kemhan Bahas Program KKN Di Wilayah Perbatasan
Membangun kedaulatan nasional adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa Indonesia. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiksantek) berkomitmen untuk berkontribusi melalui program strategis, salah satunya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berdaya guna dan berdampak nyata bagi pembangunan nasional.
Agar pelaksanaan KKN lebih fungsional dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Diktisaintek, Fauzan, bersama Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) serta sejumlah pimpinan perguruan tinggi, telah melakukan pertemuan penting dengan Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan untuk membahas potensi kerja sama KKN di wilayah perbatasan.
KKN Berdampak: Mewujudkan Visi Diktisaintek
Inisiatif kolaborasi ini merupakan bagian dari visi besar “Diktisaintek Berdampak”, di mana perguruan tinggi diharapkan menjadi mitra aktif bagi pemerintah daerah, dunia industri, dan masyarakat dalam menghadirkan solusi berbasis riset. Melalui program KKN, mahasiswa tidak hanya belajar di lapangan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah tertinggal atau perbatasan.
“Program ini bertujuan menciptakan kampus yang berdampak langsung bagi masyarakat. Untuk itu, penting memperluas cakupan lokasi KKN ke luar wilayah terdekat kampus,” ujar Fauzan dalam siaran pers resmi Kemdiksantek.
Kolaborasi KKN dan Kemhan: Memupuk Cinta Tanah Air
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menyampaikan dukungannya. Ia menilai, kerja sama antara universitas dan Kemhan dapat menjadi strategi efektif dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air, terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat perbatasan.
“Kolaborasi ini akan membawa dampak sosial yang besar. Pemerintah daerah juga akan terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN di wilayah mereka,” kata Donny.
Advertisement