Kasus COVID-19 Jatim Tambah 502, Kemenkes: Gelombang Capai Puncak

Laman Info Covid-19 Jawa Timur melaporkan tambahkan kasus COVID-19 asebanyak 502, per Kamis 1 Desember 2022. Kementerian Kesehatan menyebut jika gelombang COVID-19 telah memasuki puncaknya di awal Desember 2022.

Kasus COVID-19 Jatim

Laman tersebut juga melaporkan tambahan kasus aktif sebanyak 23, tambahan pasien sembuh sebanyak 471 orang, dan 8 orang meninggal selama 24 jam terakhir.

Tambahan kasus baru menyebabkan jumlah kumulatif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 632.001 kasus, dengan perincian sebanyak 2.022 kasus aktif, 597.880 pasien sembuh, dan 32.099 orang meninggal.

Puncak Kasus

Kementerin Kesehatan menyatakan tren kasus COVID-19 memang sedang melonjak di Indonesia. Namun menurutnya saat ini Indonesia sedang ada di puncak gelombang kurva COVID-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut jika hal ini bisa dilihat dari rata-rata temuan kasus positif COVID-19 atau positifity rate.

Menurutnya, angka puncak dari rerata positif kasus COVID-19 sudah terlewati dan saat ini rerata kasus mulai menurun. "Begitu turun dari (misal) 35 persen ke 30 persen, itu tanda peak-nya tercapai yang kita lihat laju dari positivity rate," katanya dikutip dari kompas.com, pada Kamis 1 Desember 2022.

Budi menyebut jika rerata positif dijadikan patokan dalam kondisi yang under testing, di mana pemeriksaan kasus COVID-19 masih dibawah rata-rata.

"Tak semua orang tes atau kalau mereka tes mereka enggak lapor, tetapi positivity rate kalau tes sedikit kelihatan tinggi, makanya kita lihat dari angka itu," lanjutnya.

Ia melanjutkan jika saat ini rerata positif seluruh Indonesia mengalami penurunan. Di antaranyya sebab sub varian Omicron XBB saat ini penyebarannya sudah 80 persen dari keseluruhan varian yang ada.

Penularan subvarian ini sudah menggantikan posisi varian B.A.4 dan B.A.5. Pada saat periode penularan varian Delta, puncaknya terjadi ketika varian tersebut sudah menguasai 90 persen populasi keseluruhan varian yang ada. "Setelah itu lalu (penularan) menurun," pungkasnya.