Jembatan Mrican Warisan Belanda akan Dibangun Lagi Pemkab Kediri

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri berencana untuk membangun kembali jembatan Mrican. Empat tahun lalu, jembatan ini ambrol usai diterjang luapan Sungai Brantas. Padahal, jembatan warisan Belanda ini menghubungkan Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, dengan Desa Jong Biru Kecamatan Gampeng Rejo, Kabupaten Kediri.

Kabar baik ini disampaikan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana usia mengikuti kegiatan Jumat Ngopi alias Ngobrol Persoalan dan Solusi edisi kupatan di Pendopo Panjalu Jayati, Jumat 21 Mei 2021.

"InsyaAllah kita akan bangun, komunikasi dengan walikota dan provinsi sudah dilakukan,” ungkap bupati yang akrab disapa Mas Bup ini.

Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini juga mengaku sudah berkordinasi dengan Pemerintah Pusat. "Kita akan masuk ke pembebasan lahan, komunikasi dengan pusat pun sudah kita lakukan. Realisasinya tunggu saya akan ngobrol bersama pak walikota di sini (pendopo),” ungkapnya.

Seperti diketahui, derasnya arus Sungai Brantas yang meluap akibat diguyur hujan deras selama kurang lebih empat jam, Jembatan Mrican mendadak ambrol pada 2017 silam. Jembatan ini buatan Belanda tahun 1898.

Menurut keterangan saksi mata, sebelum ambrol posisi pondasi jembatan sudah tidak menyentuh dasar sungai lagi. Beruntung saat jembatan ambrol tidak ada warga sekitar yang melintas di lokasi, sehingga tidak ada korban jiwa.

Saat ini, akses ke jembatan tersebut ditutup sebagai upaya antisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Bagian jalan jembatan yang ambrol berada di sebalah barat Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, dengan panjang sekitar 75 meter.

Jembatan dengan panjang sekitar 150 meter dan leber 3 meter ini milik Pabrik Gula Mrican, yang telah dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten Kediri. Di badan bangunan jembatan terdapat tulisan dalam bahasa Belanda, dengan tanggal dan tahun dibangunnya jembatan itu.

Jembatan Mrican sebenarnya telah ditutup oleh pihak pabrik gula sejak 1 Desember 2015 lalu, karena banyak kerusakan akibat termakan usia.