Tiba di Batam, WNI Asal Wuhan Ganti Pesawat ke Natuna

Pesawat Batik Air A330-300 CEO pengangkut WNI dari Wuhan, Hubei, China diperkirakan tiba di Indonesia hari ini Minggu 2 Februari sekitar pukul 09.30 WIB. Pesawat berbadan lebar yang mengangkut 241 WNI tersebut akan mendarat di Bandara Internasional Hang Nadin Batam.

Dari Batam seluruh penumpang akan ditransfer langsung ke lokasi karantina di Natuna menggunakan dua pesawat Boeing 737 dan satu pesawat C-130 Hercules.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, WNI yang dievakuasi di Wuhan kondisinya dalam keadaan sehat, terbebas dari virus corona atau virus 2019-nCoV.

"Masyarakat jangan berpikir WNI yang dipulangkan ini kondisinya dalam keadaan sakit, karena terkena virus corona yang menghebohkan dunia tersebut. Mereka dalam keadaan sehat," kata Terawan, Minggu 2 Februari 2020.

Menurut Menkes, adanya beberapa penolakan sejumlah warga di Natuna atas rencana karantina WNI dari China di sana, karena mereka mendapat informasi yang salah. Seakan-akan WNI yang dipulangkan tersebut dalam keadaan sakit, dan terpapar virus corona.

"Informasi ini salah, sehingga menimbulkan ketakutan," kata Menkes.

Tapi setelah memperoleh penjelasan bahwa WNI yang pulang itu benar benar sehat, mereka akhirnya bisa memahami, tutur Menteri.

Tapi berdasarkan SOP orang yang baru keluar dari sebuah negara yang terjangkit virus mematikan, mereka wajib diobservasi. Ini berlaku bagi WNI yang hari ini tiba di Indonesia dari Wuhan China.

Terawan memastikan bahwa WNI yang akan dibawa dari Wuhan adalah yang sehat atau tidak terpapar virus corona.

"Di Wuhan sudah dilakukan monitoring bahwa yang dijemput adalah yang sehat. Dalam menjalankan tugas saat transit observasi, tim evakuasi juga harus sehat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," ujar Terawan.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya menegaskan RS Pangkalan TNI Natuna dipilih sebagai tempat isolasi bagi WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan karena letaknya jauh dari pemukiman penduduk.

Lokasi RS pangkalan militer tersebut adalah 5-6 kilometer dari pemukiman warga.