Israel Lanjutkan Gempur Gaza, Jokowi: Indonesia Marah!

Setelah menghujani Gaza dengan roket, Israel melanjutkan bumi hangus Gaza lewat jalur darat. Serangan yang dilakukan di tengah kecaman PBB dan dunia itu juga diikuti pernyataan Presiden Joko Widodo yang marah atas kekejaman Israel pada penduduk Palestina.

"Baru saja tadi saya memimpin rapat terbatas mengenai Palestina, Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan," kata Presiden Joko Widodo, dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin 30 Oktober 2023.

Dikutip dari Kompas, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus mengikuti perkembangan di Gaza secara dekat.

Ia pun menegaskan sikap Indonesia dalam serangan membabi buta Israel itu. "Mengutuk keras serangan terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza. Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan," tegasnya.

Jokowi juga menyampaikan jika Indonesia tetap berupaya mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina.

Kloter pertama bantuan akan dikirimkan pada pekan ini, terdiri dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat.

Serangan Gaza

Sementara, PM Israel Benyamin Netanyahu menegaskan negaranya akan melanjutkan serangan tahap kedua dalam bentuk serangan darat di Jalur Gaza, pada Sabtu 28 Oktober 2023.

Al Jazeera menyebut serangan darat dimulai sejak Jumat, 27 Oktober 2023. Sejumlah pemancar internet juga dilumpuhkan olah Israel, sehingga terjadi pemadaman hingga Senin, 30 Oktober 2023 hari ini.

Sumber Al Jazeera di Palestina menyebut kendaraan militer Israel telah melaju di Jalan Salah al-Din, sekitar 3 kilometer dari perbatasan Gaza dan Israel.

Mereka menyerang berbagai kendaraan yang lewat di jalan tersebut menurut sumber AFP. Jumlah korban meninggal di pihak Palestina pun bertambah mencapai 8.000 orang, dengan lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.

Sedangkan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 warga Israel dan 239 lainnya dijadikan tawanan, menurut Israel.