Beli Kendaraan Listrik, Ini Spesifikasi yang Harus Diperhatikan

Kendaraan listrik menjadi moda transportasi masa depan yang perlahan akan menggeser kendaraan komersial. Perlahan masyarakat pun mulai mempertimbangkan membeli kendaraan listrik.

Terlebih pemerintah Republik Indonesia telah mengumumkan bahwa pembelian kendaraan listrik mendapat insentif sampai puluhan juta rupiah. Hal ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Agar tak salah memilih saat akan membeli kendaraan listrik, Dosen Universitas Surabaya (Ubaya), Jaya Suteja menjelaskan spesifikasi yang perlu diperhatikan ketika membeli kendaraan listrik. 

"Pertama yang harus diperhatikan adalah kapasitas baterai, dari sini bisa terlihat total energi listrik yang dapat disimpan," ujar Dosen Prodi Teknik Mesin dan Manufaktur (TMM).

Ia menganalogikan pada kendaraan konvensional, kapasitas baterai mirip
seperti kapasitas tangki bahan bakar. Semakin besar kapasitas baterai, maka tidak perlu sering melakukan pengisian baterai.

Jaya menambahkan, penting juga untuk mengetahui apakah kendaraan tersebut sudah fast charging. Sehingga, pengguna tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya kendaraan.

"Kapasitas baterai ini juga menentukan jarak tempuh maksimal kendaraan listrik. Jarak tempuh maksimal adalah jarak yang dapat ditempuh kendaraan listrik mulai dari kapasitas baterai penuh sampai habis," jelasnya.

Hal ini, menurut Jaya, perlu diperhatikan mengingat belum banyak tempat pengisian baterai, khususnya di luar kota besar. Garansi dari baterai juga perlu diperhatikan mengingat harga baterai yang cukup mahal.

Jaya menambahkan, bila baterai rusak biaya pembelian sekitar separuh harga kendaraan listrik itu sendiri.

"Jadi, akan lebih baik jika baterai bisa dibeli per bagian-bagian kecil. Agar bila ada kerusakan, hanya sebagian baterai yang rusak saja yang perlu diganti,” ujar pakar Teknik Mesin itu.

Selain itu, pembeli harus mempertimbangkan konsumsi energi tiap kilometer. Hal ini diukur dengan equivalent miles per gallon. Semakin tinggi nilai ekuivalennya, artinya kendaraan listrik semakin irit dan dapat memperbesar jarak tempuh.

Alasan Harus Beralih

Jaya mengatakan, kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan dibanding kendaraan konvensional berbahan bakar minyak. Alasan utamanya adalah lebih ramah lingkungan.

Utamanya, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi dan suara saat digunakan. Polusi akibat pembangkit listrik terpusat di tempat pembangkitan saja, sehingga lebih mudah ditangani. 

Keuntungan berikutnya adalah dari segi efisiensi. Proses pembangkitan listrik lebih efisien daripada pembuatan bahan bakar minyak. Akibatnya, energi yang sama dari bahan bakar awal dapat menggerakkan lebih banyak kendaraan listrik dibanding kendaraan konvensional.

Selain itu, komponen kendaraan listrik lebih sedikit dan sederhana. Harga jual energi listrik juga akan semakin murah. Hal ini menyebabkan biaya kepemilikan dan perawatan jadi jauh lebih murah.

Ke depannya, Jaya menyebut prospek kendaraan listrik masih sangat cerah. “Pemerintah menjadi pemicu percepatan kendaraan listrik. Aturan terkait lingkungan akan mendorong banyaknya penggunaan kendaraan listrik di Indonesia,” tandasnya.