Indonesia Rayu Wisatawan Prancis dengan Spa
Program keren disiapkan Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018 untuk memikat publik Prancis. Caranya dengan spa.
Treatmentnya, melalui pameran Congress International d'Esthetique and Spa (CIdES) 2018 di Paris, Prancis. Event ini akan digelar 7-9 April 2018.
Beragam spa tradisional warisan leluhur akan ditampilkan. Resep tradisional Jawa dan Bali akan menjadi garda promosi terdepan. Tapi, spa modern tidak dilupakan.
Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Prancis Eka Moncarre mengatakan, potensi wisatawan CIdES sangat besar.
“Keikutsertaan di event ini hasil kolaborasi Kemenpar, KBRI Paris, dan VITO Prancis. Ini kesempatan bagus untuk mengenalkan bisnis spa Indonesia kepada publik Prancis. Mulai dari tradisional hingga modern. Sebab, potensi wisatawan di sini sangat besar,” ungkap Eka, Rabu (4/4).
Menurutnya, Wonderful Indonesia akan total mengedukasi setiap pengunjung. Apalagi, CIdES diikuti 200 peserta dengan slot besar pengunjung. Yaitu mencapai 28.000 orang.
“Event ini selalu ramai. Pengunjungnya sangat banyak. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan. Kami tentu akan bekerja keras menarik sebanyak mungkin wisatawan Prancis ke Indonesia. Kami akan berikan pelayanan terbaik,” lanjutnya lagi.
Advertisement
Indonesia menatap CIdES 2018 dengan kepala tegak. Sebab, untuk urusan perawatan kecantikan dan kesehatan, nusantara adalah surganya. Ada beragam resep terbaik yang dimiliki sebagai warisan leluhur.
Hebatnya, Indonesia datang ke CidES 2018 sebagai Guest Country. Dengan beragam fasilitas istimewa tentunya. “Kami akan eksplore semua potensi industri spa Indonesia. Apalagi kami datang sebagai Guest Country,” tuturnya.
Tema yang akan diusung Wonderful Indonesia adalah 'Indonesia Sebagai Spa dan Tujuan Kesehatan'. Indonesia pun diberi kesempatan menggelar workshop spa dan body painting.
Khusus untuk workshop spa, unsur tradisional dari Jawa dan Bali diberikan porsi lebih. Sebab, kedua daerah ini memiliki resep kecantikan dan kesehatan yang unik.
Resep kecantikan dan kesehatan tradisi Jawa sudah dilakukan ratusan tahun silam. Mengambil tradisi di Yogyakarta sebagai contoh. 'Monumen' perawatan kecantikan bisa dilihat dari Taman Sari di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Atau, warisan tradisi ini juga bisa dilihat di relief Candi Borobudur. Untuk Bali, ini ditandai dari Tirta Gangga yang dibangun era Kerajaan Gianyar.
“Untuk spa dan kecantikan, Indonesia adalah destinasi terbaik. Resep dan treatment terbaik ada di sana. Untuk Bali bahkan sudah banyak mendapatkan penghargaan sebagai destinasi spa terbaik. Bali pernah menyebet penghargaan World Luxury Spa Award,” terang Eka lagi.
Mengusung optimisme tinggi, Indonesia siap memukau publik Prancis di Hall 5, Paris Expo-Porte de Versailles, Paris. Wonderful Indonesia akan menempati area 56 meter persegi.
Selain spa, booth Wonderful Indonesia juga akan mempromosikan minuman tradisional berupa jamu. Dengan kekayaan flora yang besar, Indonesia memang memiliki banyak sekali resep jamu-jamu yang sangat berkhasiat sekaligus menyehatkan. Konsep ini sejalan dengan perinsip kembali ke alam yang banyak dikampanyekan diseluruh penjuru dunia.
Advertisement
Memastikan aspek bisnisnya, Indonesia juga menyertakan pelaku industri pariwisatanya. Ada hotel, tour agent, hingga tour operator yang siap melakukan branding paket wisata menariknya. Tidak ketinggalan, coffe corner ikut dihadirkan.
“Para pengunjung akan mendapatkan informasi lengkap. Kami yakin mereka akan tertarik. Mencobanya secara langsung dengan datang ke Indonesia,” tutur Eka.
Wisatawan asal Prancis memang potensial untuk didatangkan ke Indonesia. 2017, jumlah kunjungan warga Prancis tumbuh 7,20% dari tahun sebelumnya. Angka kunjungannya mencapai 268.989 orang. Dan, kenaikan kunjungan signifikan 19, 79% terjadi pada 2016. Waktu itu kedatangan warga Prancis pun mencapai 250.921 wisatawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, optimistis CidES 2018 akan menguntungkan untuk Indonesia. Karena, banyak penawaran menarik yang akan dihadirkan.
“CIdES ini sangat penting karena menawarkan sisi lain dari pariwisata Indonesia. Dan, dunia memang sudah mengenal Indonesia dengan kualitas spa-nya nomor satu. Resep warisan leluhur di sini itu yang terbaik, termasuk bahan-bahan yang digunakannya. Dan, market Prancis juga strategis,” tegas Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Tumbuh tahun lalu 7,20%, Prancis masuk big five dan menjadi pilar utama penyokong pasar Eropa. Bersama Prancis, pasar Eropa juga dikuatkan oleh Inggris, Jerman, Belanda, hingga Russia.
Potensi bisnis dari market Benua Biru juga tidak bisa diremehkan. Mereka memiliki market value USD1 Juta. Lalu, rata-rata menginap wisatawan Eropa mencapai 2 pekan atau riilnya 13,97 hari.
“Indonesia harus berikan pelayanan terbaik dan semenarik mungkin di CIdES. Tujuannya agar masyarakat di sana percaya lalu berkunjung langsung ke Indonesia. Saat berada di Indonesia, selain spa, warga Prancis ini juga menikmati keindahan panorama alam tropis Indonesia. Jadi ada banyak pilihan di Indonesia. Nantikan saja Indonesia di CIdES 2018 ini,” pungkas Menpar. (*)
Advertisement