Ideal IKA PMII sebagai Superteam, Bukan Superman-Superwoman! Pesan Para Tokoh
Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) ke depan diharapkan bisa menjadi super tim. Diingatkan, selama ini, IKA PMII terlalu fokus melihat sosok atau fokus pada superman atau superwomen.
“Kita harus berani berpikir lain, tradisi ke-NU-an kita selama ini terlalu fokus melihat sosok atau fokus superman atau superwomen. Saya kira IKA PMII sudah harus berpikir soal itu, kita jangan bergantung lagi pada superman, tapi berganti dan harus berfikir menjadi superteam,” ujar Menteri Agama,Prof.Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin Umar saat menghadiri launching Munas VII IKA PMII 2025, di Jakarta, Sabtu malam, 18 Januari 2025.
“Kita tidak perlu mengagumi sosok figur, tapi sudah mengagumi sistem yang dibangun teman-teman semua. Kita harus menciptakan sesuatu hal baru yang kompatibel dengan zaman saat ini,” sambung Menag Nasaruddin Umar.
Kader Bangsa yang Militan
Launching Munas VII IKA PMII 2025 ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Kanding, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, Ketua Komis VIII, Marwan Dasopang, Ketua IKA PMII Ahmad Muqowan dan para alumni PMII lainnya.
Adapun Munas VII IKA PMII ini akan digelar pada 21-23 Februari 2025 di Jakarta dengan mengusung tema ‘Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional’.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa IKA PMII harus dan perlu memperhatikan trend untuk saat ini terkait Indonesia. Sekarang orang banyak berpikir geopolitik.
Sebagai alumni PMII selayaknya harus berfikir global. Dunia sangat membutuhkan dan sangat menantikan Indonesia untuk menampilkan perannya yang lebih besar.
"Mudah-mudahan ini bukan sesuatu hal yang sombong. Dunia Timur Tengah sudah selesai melahirkan Islam. Pada soal membesarkan Islam di masa depan telah saatnya bergeser dari Timur Tengah.
“Saya harap, IKA PMII tidak berfokus pada persoalan lokal, biarkan organisasi lain mengurus itu, kita harus masuk ke pemikiran global. Dan kita memenuhi syarat untuk itu,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Menag juga menyinggung masalah pendanaan organisasi. Menurutnya, selama ini, teknik pengumpulan dana masih bersifat recehan. Ke depan IKA PMII perlu belajar agar lebih mandiri dan tidak hanya bergantung pada pemerintah.
“Sumber keuangan di luar negeri itu banyak. Bagaimana cara kita membuat proposal yang baik. Selama kita bergantung pada pendanaan pemerintah, maka nilai kritis kita akan lemah.
“Yang kita harapkan ke depan IKA PMII menjadi suatu sistem yang akan memberikan pencerahan terhadap bangsa. Jadilah independensi sejati. Kita harus berani mengkritik pemerintah, dan masyarakat,” papar Menag Nasaruddin Umar.
Menag Nasaruddin Umar juga menjelaskan bahwa IKA PMII diperlukan menjadi semacam stabilisator yang bisa memberikan keseimbangan. Independen disini bukan hanya ke pemerintah, tapi juga pada internal PMII sendiri.
“Independensi keilmuan harus dimiliki seorang IKA PMII ke depan. Selama ini kita tidak berani untuk menyampaikan kritik dan sungkan kepada senior. Saatnya sekarang kita harus berani menyuarakan kebenaran-kebenaran. Kita berharap, kepengurusan IKA PMII kedepan bukan berdasarkan senioritas. Tapi kepada sosok kemampuan demi pergerakan organisasi kedepan. Semua punya potensi untuk itu,” tegas Menag Nasaruddin Umar.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ingin agar kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menjadikan wadah organisasinya sebagai investasi.
"PMII zaman saya itu bagian dari investasi. Ber-PMII sekarang, anak-anak, temen-temen, adik-adik semua yang lagi ber-PMII di manapun, ingat itu sebagai investasi, investasi itu paling tidak dua. Yang pertama peningkatan perisapan kapasitas, dan kedua berkah," kata Cak Imin.
"Berkah itu juga ada dua, satu berkah karena keikhlasan berjuang, mengabdi. Dalam posisi apapun, akan relevan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (MenPPPA) Arifah Fauzi menilai, investasi ini juga bisa diberikan kepada masyarakat luas.
"Karena semangat kebersamaan kemudian di organisasi ini punya pengalaman yang luar biasa ilmu yang didapat tidak di kampus itu menjadi investasi yang luar biasa. Karena ilmu-ilmu dan pengalaman yang didapat di organisasi ini ketika kita terjun di masyarakat ini sangat terasa sekali manfaatnya," ujar Arifah.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PB IKA-PMII Akhmad Muqowam menyebut, investasi bisa didapatkan baik dari internal maupun eksternal. Bila aktif di internal maupun eksternal, maka bisa meningkatkan kemampuan (skill).
"Jadi double ini dan atau sekaligus ya aktif di intra dan di ekstra. Sehingga dengar-dengar apa? Tidak sekadar knowledge, tapi skill dia dapatkan ya yang saya kira relasi-relasi itu terbangun ketika dia berada menjadi manusia yang punya jaringan banyak," kata Muqowam.
Oleh karenanya, menurutnya tidak ada kesulitan bagi kader IKA-PMII dalam melaksanakan pengabdiannya.
"Jadi semua pengabdian itu terbaik apakah di ranah pemerintah apakah di ranah publik yang lain, apakah di rata masyarakat itu tidak ada soal," jelasnya.
"Saya ingin tambahkan seiring dengan bagaimana apresiasi IKA-PMII kepada pemerintah ya sudah parang pasti kita akan lihat program, kita akan lakukan sepanjang itu mengacu pada konstitusionalitas kita. Apa itu? Keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran," pungkasnya.
Acara Pra Munas
Ketua Umum IKA-PMII Ahmad Muqowam mengatakan, launching ini merupakan acara pra Munas sekaligus silaturahmi dengan para alumni PMII.Munas VII IKA-PMII akan digelar pada 21-23 Februari 2025 di Jakarta dengan mengusung tema besar 'Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional'.
“Saya sebagai Ketua Umum PB IKA PMII merasa bangga, dan (Launching) ini bagian dari modal yang memberikan spirit kepada kita semua,” kata Muqowam.
Dia berharap agar Munas VII IKA-PMII berjalan lancar dan sukses. Hal ini dikatakannya melihat pada kekompakan dan solidaritas sesama alumni badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
“Melihat kinerja, melihat profile, melihat semangat ini indikasi insya Allah Munas ini akan berjalan secara baik dan lancar,” pungkasnya.
Advertisement