Hujan Ekstrem di Padang, Badai Vorteks Menjalar ke Jabodetabek

Hujan ekstrem turun di wilayah Padang, Sumatera Barat pada Kamis hingga Jumat, 13 dan 14 Juli 2023, dini hari. Badai vorteks penyebab hujan di Padang, meluas ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Kalimantan.

Hujan Ekstrem di Padang

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyebut jika badai vorteks di Samudera Hindia juga terjadi di pesisir barat Sumatera Barat.

Akibatnya, aktivitas vorteks menyebabkan hujan ekstrem di Kota Padang. Hujan yang turun berkepanjangan membawa banjir dan juga longsor di sejumlah wilayah.

Aktivitas serupa menurutnya juga terjadi di bagian barat Samudera Hindia. Dampaknya inisiasi hujan deras yang terbentuk di pesisir barat Sumatera, kini menjalar meluas menuju Kalimantan dan wilayah Jabodetabek. "Menimbulkan hujan di wilayah tersebut," cuitnya dilihat pada Sabtu 15 Juli 2023.

Peringatan Dini

Laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan waspada hujan disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, pada Sabtu 15 Juli 2023, sore hari.

Peringatan serupa juga dikeluarkan untuk wilayah Bogor, Cianjur, Subang, Purwakarta, Depok, Bekasi, dan Sukabumi. Warga diminta waspada hujan berpetir pada siang hingga malam hari di wilayah tersebut.

Sedangkan di wilayah Kalimatan Timur, peringatan dini hujan berpetir dengan intensitas sedang hingga lebat, dikeluarkan untuk wilayah Damai, Loa Janan Ilir, Bontang, Tenggarong, Muara Ancalong, Muara Wahau, Long Apari, Tabalar, Long Iram, Karangan dan Pulau Derawan, pada Sabtu 15 Juli 2023, hari ini.

Badai Vorteks

Dalam cuitan lain, Erma menjelaskan badai vorteks sendiri adalah pusaran angin skala meso (10-100 kilometer) yang jangkauan radiusnya masih berada di bawah badai tropis atau siklon tropis yang memiliki skala sinoptik lebih besar dari 1.000 kilometer.

Vorteks memicu sistem garis badai atau squall line yang kemudian menjalar akibat tiupan angin kencang dari perbedaan dua jenis massa udara, antara udara lembab di bawah dan udara kering di atas, yang disebut dengan istilah gust front.

Garis badai yang berarak sebagai struktur utuh, kemudian menimbulkan hujan deras disertai angin kencang di kawasan tersebut.