Hari Jadi Bence ke 185 Th, Warga Kediri Uri-uri Budaya Napak Tilas Asal Usul Dusun
Ratusan warga hadir ikut meramaikan peringatan Hari Ulang Tahun ke-185 Lingkungan Bence Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri Minggu 18 Mei 2025.
Kekompakan terjalin diantara mereka saat mengikuti rangkaian kegiataan dimulai pagi hari dengan melakukan aktivas senam massal.Usai senam massal, acara dilanjut dengan tradisi kenduren atau slametan tumpeng sebagai simbol ungkapan wujud rasa syukur atas perjalanan panjang yang penuh makna historis tersebut.
Sejumlah tokoh lingkungan setempat turut hadir dalam acara ini, terlihat Plt Lurah Pakunden, Taufik Yusuf, hadir bersama mantan Lurah Kalimi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta para sesepuh lingkungan Bence. Sepenuhnya Mereka memberikan dukungan terhadap upaya pelestarian budaya dan sejarah lokal yang menjadi identitas warga.
Dalam kegiatan ini turut diceritakan prihal asal-usul nama “Bence”. Dikatakan sesepuh lingkungan setempat Mbah Katimun, nama Bemce tersebut berasal dari mitos tentang suara burung bentje yang kerap terdengar di malam hari. Suara khas “cier-cier” burung itu dipercaya masyarakat tempo dulu sebagai pertanda akan terjadi pencurian.
“Dulu setiap terdengar suara burung bentje, selalu disusul dengan kejadian kehilangan. Dari sanalah muncul nama ‘Bence’, sebagai pengingat untuk selalu waspada,” tutur Mbah Katimun, mengenang kisah turun-temurun," ungkapnya .
Sementara itu Plt Lurah Pakunden, Taufik Yusuf merasa bersukur masyarakat setempat sangat antusias ikut membedah sejarah dilingkungan tempat tinggalnya. Sebagai Kepala Kelurahan dirinya berharap warga semakin inovatif, produktif, lebih maju dan sejahtera.
"Dengan uri uri budaya warga Bence yang belum tahu tentang sejarah dilingkunganya nanti bisa lebih tahu," harapnya .
Turut menambahkan tokoh lingkungan Bence bernama Rinto Hadi Uri uri budaya ini dimaksudkan menghidupkan kembali tradisi yang sudah ada agar tidak sampai punah atau hilang.
"Mungkin ada yang belum tahu mengenai hal terkecil sampai yang terbesar dilingkungan Bence. Ini harus ada regenerasi, kalau bisa acara seperti ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun, agar mereka tahu asal usulnya," pungkas pria yang juga berprofesi sebagai seorang dalang itu.
Advertisement