Hamas Enggan Bebaskan Tawanan dan Israel Ancam Batalkan Gencatan Senjata, Ini Sebabnya
Gencatan senjata di Gaza, Palestina, diwarnai pelanggaran oleh Israel dengan menyerang warga setempat. Hamas pun mengancam tak akan membebaskan tawanan yang direncanakan akan dilakukan pada Sabtu, 15 Februari 2025 ini.
Serangan Israel di Gaza
Hamas menyebut pihaknya akan berhenti membebaskan tawanan, pada Senin 10 Februari 2025.
Hamas menyebut Israel telah melakukan sejumlah pelanggaran selama gencatan senjata berlangsung. Seperti menyerang penduduk Gaza menggunakan senapan juga serangan Udara.
Mencegah peralatan berat untuk mulai mengevakuasi reruntuhan. Kemudian, dari rencana mengizinkan 600 truk yang membawa bantuan, faktanya Israel hanya mengizinkan sekitar 70 persen saja.
Kemudian hanya 10 persen dari 200 ribu tenda rumah sementara yang boleh diizinkan masuk. Juga dari 50 pasien yang diizinkan berobat keluar secara rutin, ternyata kurang dari 15 persen yang boleh keluar.
Israel Ancam Perang
Sedangkan PM Israel Benjamin Netanyahu mengancam, jika warga Israel yang disandera tidak diserahkan pada Sabtu tengah hari, maka kesepakatan gencatan senjata akan berakhir dan militer Israel akan melanjutkan "Pertempuran intensif" di wilayah kantong yang hancur akibat perang itu, katanya Selasa 11 Februari 2025.
Peringatan PBB
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengingatkan kepada dua pihak untuk berkomitmen atas kesepakatan gencatan senjata.
"Kedua pihak harus sepenuhnya mematuhi komitmen mereka dalam kesepakatan gencatan senjata dan melanjutkan negosiasi serius tahap kedua di Doha," cuitnya di X.
Advertisement