Gus Ipul : Pemprov Jatim Sudah Usulkan Gus Dur Pahlawan Nasional sejak 2010

Surabaya : Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan usulan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke 5 KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) sebenarnya sudah dikirimkan Pemerintah Jawa Timur ke Pemerintah pusat sejak awal 2010.

"Kami sudah mengusulkan dan menyiapkan dengan matang gelar Pahlawan Nasional setelah Gus Dur meninggal. Pada awal 2010 juga telah kita bentuk tim pengkaji kepahlawanan dan memusyawarahkannya," kata Gus Ipul, Jumat 20 Oktober 2017.

Tim yang terdiri atas ahli sejarah, pakar sosiologi, dan tokoh masyarakat ini juga telah melakukan diskusi di beberapa kampus. Beberapa pakar sejarah mulai dari Anhar Gongong hingga Aminuddin Kasdi juga dilibatkan. Pengkajian secara mendalam dengan mendatangkan sumber-sumber primer juga telah dilakukan.

Selain diskusi, bukti-bukti ketokohan dan pengabdian serta dedikasi Gus Dur kepada bangsa dan negara yang selama ini dijalani Gus Dur juga telah dikumpulkan dan saat ini sudah dikirimkan ke Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Kementerian Sosial.

Hampir setiap menjelang hari pahlawan 10 November, pemerintah juga selalu berkirim surat menanyakan kelanjutan gelar kepahlawanan yang sudah jauh hari diusulkan ke TP2GP.

Gus Ipul mengatakan, usulan gelar kepahlawanan bagi Gus Dur murni dari bawah yakni dari beragam kelompok masyarakat di Jawa Timur.

Sayangnya hingga saat ini Pemerintah melalui Kementerian Sosial tak kunjung menetapkannya. "Kalau ada berkas yang kurang kami akan segera siapkan. Masyarakat selalu bertanya kenapa tidak segera di tetapkan," kata Gus Ipul

Selain mengusulkan Gus Dur sebagai pahlawan nasional, Pemerintah Jawa Timur bahkan telah membangun kawasan makam Gus Dur. Lahan parkir serta pelebaran jalan akses menuju makam juga telah diperbaiki demi menghormati para peziarah ke makam Gus Dur.

"Maket makam Gus Dur dan realisasi pembangunannya kami lakukan dan saat ini sudah jadi. Bahkan dulu saya sendiri yang presentasi ke pusat untuk maket makam Gus Dur," kata Gus Ipul.(wah)