Gunung Semeru Erupsi Sabtu Sore, Letusan Capai 900 Meter di Atas Puncak
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 14 Desember 2024, sore. Letusan membumbung mencapai 900 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi menyebut jika erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore teramati secara visual. Terdapat kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, mengikuti arah angin ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 154 detik.
Sementara, terjadi erupsi sebanyak tujuh kali sepanjang Sabtu. Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.39 WIB dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak.
Status Waspada
Gunung Semeru berstatus Waspada sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi mengikuti status waspada pada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement