Gunung Semeru Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 800 Meter
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Selasa, 18 Februari 2025. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati mencapai ±800 meter di atas puncak atau sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, mengarah ke timur laut.
Erupsi Gunung Semeru disertai lontaran material vulkanik. Pada pukul 07.28 WIB, erupsi kembali terjadi dengan kolom abu setinggi 800 meter yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 112 detik.
Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Semeru mengalami:
72 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 mm dan durasi 63-184 detik.
10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm dan durasi 32-91 detik.
5 kali gempa harmonik dengan amplitudo 2-8 mm dan durasi 75-434 detik.
6 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-27 mm, S-P 13-20 detik, dan durasi 26-55 detik.
1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 10 mm dan durasi 792 detik.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak signifikan dari aktivitas vulkanik ini. Status Gunung Semeru masih berada pada level II (Waspada), dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat
PVMBG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat untuk menghindari risiko dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru:
Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas dan lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berbahaya akibat lontaran batu pijar.
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama saat curah hujan tinggi, mengingat masih banyak material vulkanik sisa erupsi sebelumnya.
Advertisement