Gunung Ibu Meletus, Sebanyak 2959 Jiwa Dievakuasi
Evakuasi warga Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, menjadi prioritas utama Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Erupsi Gunung Ibu.
Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), radius sektoral 6 km arah utara dari bukaan kawah Gunung Ibu harus dikosongkan untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 2.959 jiwa atau 838 kepala keluarga (KK) dari enam desa terdampak, yaitu Desa Sangaji Nyeku, Soasangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, Borona, dan Todoke, kini berada dalam proses evakuasi.
Hingga Jumat, 17 Januari 2025, jumlah pengungsi tercatat mencapai 226 jiwa, yang tersebar di dua titik pengungsian, yaitu Gereja Desa Tongute (208 jiwa) dan Balai Desa Tongute (18 jiwa). Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus bertambah seiring percepatan proses evakuasi.
Satgas PB menargetkan seluruh warga terdampak selesai dievakuasi pada Minggu, 19 Januari 2025. Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan keselamatan warga.
Pendidikan Diliburkan di Zona Rawan Bencana
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah mengeluarkan imbauan agar 10 sekolah di zona rawan bencana meliburkan aktivitas belajar-mengajar untuk sementara waktu. Sebagai alternatif, Dinas Pendidikan akan memindahkan kegiatan pendidikan ke lokasi yang lebih aman.
Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu Meningkat
Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Ibu melaporkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Hingga 17 Januari 2025, tercatat:
968 kali gempa letusan
73 kali gempa guguran
2.024 kali gempa hembusan
8.418 kali gempa vulkanik dangkal
404 kali gempa vulkanik dalam
Pada pengamatan visual 18 Januari 2025 pukul 06.00 WIT, asap kawah dengan tekanan lemah berwarna putih terlihat naik setinggi 100–200 meter di atas puncak. Selain itu, teramati 28 kali letusan dengan ketinggian asap mencapai 300–700 meter, berwarna putih dan kelabu.
Imbauan untuk Warga
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Peningkatan aktivitas gunungapi dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mendekati kawasan rawan bencana di radius 6 km dari kawah.
Advertisement