Getek Penyeberangan Sungai Brantas, Masih Sepi Penumpang meski Jelang Lebaran
Keberadaan perahu getek yang dijadikan perahu penyeberangan sudah lazim untuk wilayah-wilayah yang mempunyai sungai lebar. Satu sisi aktivitas ini "abu-abu". Sudah banyak cerita perahu getek yang tenggelam memakan korban. Sisi lain, meski sudah banyak makan korban, ternyata peminatnya masih banyak karena dianggap lebih efisien, tak harus jalan memutar.
Salah satu keberadaan perahu getek penyeberangan seperti ini ada di Sungai Brantas, yang memisahkan antara Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Jalur ini terdapat beberapa perahu getek penyeberangan. Misalnya saja Kecamatan Kademangan, Blitar hingga Kecamatan Ngunut, Tulungagung, terdapat berbagai titik penyeberangan yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Sungai Brantas.
Hemat Waktu dengan Perahu Getek
Keberadaan perahu getek sebagai sarana penyeberangan dianggap sangat membantu warga karena mampu memangkas waktu tempuh perjalanan. Salah satu pengguna jasa perahu getek, Arsyad, mengungkapkan bahwa ia bisa menghemat perjalanan sejauh 10 km dengan menyeberang menggunakan getek, dibandingkan jika harus memutar melalui jalur darat.
“Saya biasa menyeberang dari Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Blitar, ke Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung. Menggunakan perahu getek lebih cepat dibandingkan melalui jalur darat,” ujar Arsyad.
Jumlah Penumpang Menurun Jelang Lebaran
Meskipun perahu getek menawarkan perjalanan yang lebih efisien, jumlah pengguna jasa penyeberangan menjelang Idul Fitri tahun ini justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Irul, seorang operator perahu getek di jalur Selokajang-Rejotangan, mengungkapkan bahwa pada periode yang sama tahun lalu, penumpang sudah mulai ramai, sementara saat ini masih relatif sepi.
“Dibanding tahun lalu, jumlah penumpang turun drastis. Biasanya, menjelang Lebaran sudah ramai, tapi sekarang masih sepi,” ujar Irul.
Menurutnya, meskipun di siang hari jumlah pengguna jasa belum meningkat signifikan, pada malam hari terlihat lebih banyak orang yang melintas menggunakan perahu penyeberangan.
Tarif Penyeberangan yang Terjangkau
Perahu penyeberangan di Sungai Brantas cukup besar dan dapat menampung berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga truk. Berikut adalah daftar tarif penyeberangan yang berlaku:
- Sepeda angin: Rp 2.000
- Sepeda motor: Rp 3.000
- Kendaraan roda tiga: Rp 5.000
- Mobil kosong: Rp 12.000
- Pick-up dengan muatan: Rp 15.000
- Truk engkel kosong: Rp 20.000
- Truk double ban kosong: Rp 25.000
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan drastis jumlah penumpang diperkirakan akan terjadi mulai H+2 hingga H+7 Lebaran, di mana pemudik yang sudah berkumpul bersama keluarga mulai beraktivitas kembali.
Penyeberangan Sungai Brantas, Alternatif bagi yang Punya Nyali
Bagi para pemudik yang punya nyali dan ingin hindari kepadatan jalan raya serta hemat waktu, perahu penyeberangan di Sungai Brantas bisa menjadi pilihan. Tapi ingat, pertimbangkan risikonya juga. Apalagi saat ini cuaca saat ini dalam kondisi ekstrem.
Advertisement