Gelombang Laut Capai 3 Meter, Nelayan Lamongan Libur Melaut

Nelayan pantai utara (pantura) Lamongan, Jawa Timur, menganggur sudah hampir seminggu. Alasannya, mereka tidak mau memaksakan diri melawan ombak besar akibat iklim terlalu ekstrem.

Tidak heran sejumlah pangkalan atau pelabuhan banyak dijumpai perahu bersandar dan semua dalam posisi terikat kuat. Itu pun para nelayan juga harus sering melihat kondisi perahunya. Ombak besar yang menghantam bisa menyebabkan benturan antar perahu.

"Kadang perahu juga bisa terguling kalau ikatan talinya tidak kuat. Karena itu kita harus sering lihat kondisi perahu," kata Mariono, nelayan Desa Lohgung, Kecamatan Brondong, Sabtu 24 Desember 2022.

Selain menjaga perahu, selama mengisi waktu libur melaut, sebagian nelayan berkesempatan memperbaiki jaring yang rusak. Termasuk memperbaiki perahu yang rusak.

"Selama (menganggur) ini ada nelayan yang hanya buruh tangkap, bisa-bisa menganggur di rumah atau sementara mencari pekerjaan serabutan lainnya. Karena waktunya lumayan lama. Kondisi seperti ini bisa dua minggu," ujar Ketua Rukun Nelayan, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Nurwachid.

Para rukun nelayan tidak henti saling mengingatkan ancaman iklim ekstrim. Seperti halnya diimbau oleh Ketua Rukun Nelayan Desa/Kecamatan Paciran, Mukhlisi. Imbauan ini sesuai arahan dan informasi BMKG.

"Ini memang pilihan sulit tapi rasional. Mengutamakan keselamatan lebih dahulu disaat situasi sulit seperti ini. Gelombang laut saat ini mencapai dua hingga tiga meter," jelasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan memantau perkiraan cuaca dari BMKG yang menyebutkan pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Kabupaten Lamongan. Diperkirakan terjadi pada 24-26 Desember 2022, antara pukul 21.00 -24.00 WIB. Bahkan, pasang air laut maksimum disertai gelombang besar ini berpotensi terjadinya banjir rob.

"Selain Lamongan, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak, di antaranya pesisir Surabaya Barat, Gresik, dan Tuban, ' kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin.