Filippo Ganna Menang Mutlak Etape Pembuka Giro d’Italia

Pertama kali ikut grand tour, etape pertama, maglia rosa (jersey pink) pertama, kemenangan pertama di Giro d’Italia. Itulah debut Filippo Ganna (Ineos-Grenadiers) di Etape 1 Giro d’Italia.

Menang di depan publik sendiri tentu sangat membanggakan. Apalagi pekan lalu, Ganna baru saja merengkuh rainbow jersey sebagai juara dunia kelas ITT. Dan kemarin, Sabtu 3 Oktober malam WIB, dia menunjukkan kualitasnya.

Etape 1 Giro d'Italia ITT yang mayoritas adalah turunan. (Foto: Istimewa)

Mengendarai Pinarello Bolide warna emas, Ganna menyelesaikan rute sejauh 15,1 km dari Moreale ke Palermo ini dalam waktu 15 menit 24 detik.

Karena perpindahan jadwal Giro yang harusnya di bulan Mei dengan cuaca memasuki musim semi itu. Dipindah ke Oktober dengan cuaca memasuki musim dingin.

Jadi tak mengherankan apabila cuaca bisa mengganggu pembalap. Mendung, angin kencang, dan jalanan yang licin. Apalagi rute etape pertama ini mayoritas adalah turunan disertai beberapa kelokan tajam.

Etape pertama ini “memakan” dua korban jatuh. Victor Campenaerts (NTT Pro Cycling) sempat jatuh tapi beruntung masih bisa melanjutkan lomba dan finis peringkat ke-36.

“Jalanan banyak olinya! Di bagian saya jatuh itu tidak ada hujan. Jika Anda mau mengadakan balapan dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam, Anda harus membersihkan jalan terlebih dahulu,” damprat Campenaerts marah terhadap penyelenggara.

Juga Miguel Angel Lopez (Astana) yang jatuh di sektor kedua time check dan harus meninggalkan balapan menggunakan ambulans.

Bagaimanapun juga, kemarin adalah harinya Ganna. Dia tampil sangat dominan. Sebelum Ganna tampil, catatan waktu melawan stopwatch tercepat ditorehkan oleh Joao Almeida (Deceuninck-Quickstep) denga waktu 15 menit 46 detik.

Victor Campenaert (NTT Pro Cycling) sempat jatuh tapi bisa melanjutkan etape hingga finis. (Foto: Istimewa)

Di sektor time check pertama, hanya Ganna yang bisa melewatinya dibawah sembilan menit. Dan 11 detik lebih laju dibandingkan Almeida. Padahal sebelumnya, Almeida adalah pembalap tercepat di sektor ini.

Hembusan angin selalu berubah-ubah itu yang membuat balapan etape pertama ini menyulitkan. Saat Almeida bertarung mengalahkan stopwatch, angin relatif kalem.

Tapi kondisi ini tidak lama, angin menjadi lebih kencang saat pembalap ITT grup tengah turun ke jalan. Dan nampaknya, angin berubah arah saat pembalap ITT grup akhir berlaga.

Miguel Angel Lopez (Astana Proteam) tidak dapat finis karena kecelakaan. (Foto: Istimewa)

Simon Yates (Mitchelton-Scott) juga mengatakan bahwa Etape 1 Giro d’Italia ini berbahaya. “Saya melakukan apa yang bisa lakukan tapi sirkuti ini kurang bagus untuk saya. Dan sangat tricky. Sangat banyak angin terutama saat melewati boulevard di bagian tengah etape satu,” bilang Yates yang tidak mau beresiko di hari pertama balapan ini.

Kabar baik datang dari Astana Proteam tentang kondisi Miguel Angel Lopez. Dia menabrak barrier setelah sepeda Wilier-nya selip saat melewati gundukan jalan. Superman Lopez tidak bisa mengakhiri etape satu ini dan dibawa ke rumah sakit di Palermo.

“Hasil rontgen tidak ada patah tulang hanya luka yang cukup dalam dekat iliac arteria. Sehingga harus dioperasi jahit dan akan sembuh dalam beberapa minggu ke depan. Lopez bisa meninggalkan rumah sakit dengan berjalan dan sudah kembali ke hotel tim,” jelas Serge Niamke, dokter tim Astana.