Festival Perahu Pantura dan Keramahan Warga Sampang
Festival Perahu Pantura digelar di Pantai Lon Malang, Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura, Minggu 16 Juli 2023. Pengunjung dari pelbagai tempat memadati kawasan pantai di Festival yang didukung Pemerintah Kabupaten Sampang ini.
Terlihat Bupati Sampang H. Slamet Junaidi Forkopimda Sampang, juga Kepala OPD di Pemkab Sampang, Forkopimcam Sokobanah, Kades Bira Tengah, Tokoh Agama dan Masyarakat. Event ini juga disaksikan peserta East Java Adventure Offroad yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Tercatat ada 35 perahu yang telah dihias dengan berbagai ornamen Madura tampak turut memeriahkan di pesisir Pantai Lon Malang. Para wisatawan bahkan peserta East Java Adventure Offroad ikut terhanyut dengan tradisi Warga Sampang.
Di acara itu juga digelar bazar UMKM diikuti sebanyak 69 pelaku usaha dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sampang. Kegiatan diawali dengan pemberian bantuan sembako kepada para nelayan yang berada di sekitar Pantai Lon Malang.
Sebelum melepas larung saji, wisatawan dihibur dengan penampilan atraksi pencak silat Pagar Nusa Desa Bira Tengah. Setelah larung saji dilepas ke laut, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi didampingi Ketua IOF Pusat melakukan pemotongan tumpeng.
Ketua IOF Pusat Irjen Pol. (Purn) Sam Budigusdian mengaku sangat takjub dengan keramahan dan keanekaragaman Tradisi Kabupaten Sampang.
Dirinya mengajak para peserta offroader yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia untuk ikut serta mempromosikan Kabupaten Sampang di media sosial.
“Kita sudah membuktikan bahwa potensi Sampang sangat luar biasa, pelaku usahanya juga kreatifnya, masyarakatnya juga sangat ramah,” ungkapnya dikutip di laman sampangkab, Senin 17 Juli 2023.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan bahwa event Festival Perahu Pantura diharapkan dapat memancing wisatawan untuk datang ke Kota Bahari.
Festival Perahu Pantura juga diharapkan menjadi landmark destinasi ikonik wisata di Desa Bira Tengah.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga tradisi, budaya dan kearifan lokal seperti halnya Rokat Tase’ yang merupakan sebagai bentuk wujud syukur para nelayan kepada Tuhan.
“Tunjukkan keramahan kita, supaya saat mereka kembali bisa bercerita ke sanak keluarga dan kerabat tentang keindahan Kabupaten Sampang,” pungkasnya.