Fakta Gencatan Senjata Israel-Hamas, Tawanan dan Tahanan Bebas
Israel dan Hamas sepakat menerapkan gencatan senjata sejak Jumat, 24 November 2023. Sejak itu, sebanyak 41 tawanan Hamas dan 39 tahanan Israel di Tepi Barat dibebaskan.
Tawanan Hamas
Dilansir dari CNN, sebanyak 41 tawanan Hamas telah dibebaskan pada Jumat dan Sabtu, atau dua hari selama gencatan senjata berlangsung. 13 warga Israel dibebaskan pada Jumat dan 13 yang lain pada Sabtu.
Selain itu ada 14 warga Thailand, seorang warga Filipina, dan satu warga Polandia ikut dibebaskan oleh Hamas di hari Sabtu.
Tahanan Israel
Di sisi lain, Israel juga banyak menahan warga Palestina di Tepi Barat. Wilayah yang tidak dikontrol oleh Hamas seperti di Gaza. Sejak Jumat, Israel membebaskan sekitar 39 tahanan yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilansir dari Al Jazeera.
Pembebasan Berlanjut
Proses pembebasan tawanan Hamas akan berlanjut pada Minggu, hari ini. Proses pembebasan tahanan Hamas sempat tertunda setelah Israel menembak warga Gaza yang sedang dalam perjalanan pulang melihat rumah mereka, selama gencatan senjata terjadi.
Hamas diharapkan akan membebaskan total 50 tawanan ditukar dengan 150 tahanan Israel, selama empat hari gencatan senjata yang berlangsung per Jumat, 24 November 2023.
Bantuan Kemanusiaan Masuk
Selain pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Israel, masa gencatan senjata juga digunakan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
UNRWA mengirim sekitar 137 truk berisi berbagai bantuan kemanusiaan. Konvoi ini menjadi yang terbesar sejak serbuan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Konflik di Tepi Barat
Pembebasan tahanan Israel di Tepi Barat juga diwarnai dengan ketegangan. Israel melakukan tekanan menghalau warga Palestina yang bergembira, menunggu anak dan kerabat mereka dibebaskan, setelah bertahun-tahun ditahan. Sebagian tanpa menjalani proses persidangan menurut Diana Buttu, Pengacara Kemanusiaan eks Juru Bicara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Sebanyak 31 orang Palestina terluka akibat tindakan tentara Israel di Tepi Barat.