Dua Kecantikan dalam Pandangan Islam, Enam Amalan Akhlak Muslimah

Allah Mahaindah dan dan mencintai keindahan. Allahu jamil wa yuhibbul jamal.

Islam adalah agama yang menyukai keindahan dan kebaikan. Tapi, pandangan Islam mengenai keindahan ini sedikit berbeda dengan makna kecantikan yang sering diartikan oleh perempuan.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW) menyebut dalam hadis:

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar debu.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim).

Kecantikan dalam Islam terbagi dalam dua kategori, kecantikan jasmani dan kecantikan rohani.

1. Kecantikan Jasmani (Kecantikan Fisik)

Kecantikan fisik adalah kecantikan pada tubuh luar seorang perempuan termasuk dengan kecantikan parasnya, perhiasan atau pakaian yang menutupi tubuhnya. Itulah kecantikan yang sifatnya fisikal. Seorang perempuan mampu untuk tampil cantik dengan apa adanya yang dipakai dan hal ini tidaklah dilarang dalam agama Islam asalkan ia tetap memenuhi ketentuan atau syariah.

Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-A’raf : Ayat 26 berikut:

Artinya:

Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. (Al-Quran Surat al-A'raf Ayat: 26)

2. Kecantikan Rohani (Inner Beauty)

Kecantikan seorang perempuan tidaklah hanya kecantikan fisikal semata. Kecantikan batin atau ruhani juga amatlah penting. Kecantikan jasmani memang baik tapi memiliki kecantikan ruhani (inner beauty) lebih penting bagi seorang Muslimah. Hal ini disebutkan dalam satu ayat ketika Rasul hendak menceraikan seorang isterinya untuk menikahi perempuan lain yang lebih cantik. Allah melarang hal tersebut dan Allah menjelaskan bahwa perempuan yang baik akhlaknya adalah lebih baik dibandingkan peempuan yang cantik fisiknya.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT, dalam surat Surah al-Ahzab: 52 berikut:

Artinya:

Tidak halal bagimu (Muhammad) menikahi perempuan-perempuan (lain) setelah itu, dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang engkau miliki. (Al-Quran Surah al-Ahzab : 52)