Driver Ojek Online Geruduk Kantor Gubernur Jatim Sampaikan 5 Tuntutan
Driver ojek online yang tergabung dalam beberapa kelompok melakukan aksi di Kantor Gubernur Jawa Timur, Selasa 20 Mei 2025.
Ketika melakukan aksi, tampak sejumlah koordinator mengikuti mediasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono.
Sembari mediasi, peserta aksi kemudian terpecah menunggu di beberapa titik. Mereka pum beberapa kali menyampaikan aspirasinya. Arus lalu lintas pun tampak bisa dilalui kendaraan.
Humas Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal, Samuel Grandy mengatakan, dalam aksi ini ada lima tuntutan yang disampaikan oleh para driver online.
"Pertama, mutlak turunkan potongan aplikasi jadi 10 persen. Kemudian, naikkan tarif pengantaran penumpang. Ketiga, segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang," sebut Samuel.
Selain itu, pihaknya juga mendesak agar menentukan tarif bersih yang diterima mitra. Serta, mendesak pemerintah segera menerbitkan Undang-Undang Transportasi Online di Indonesia.
Terkait dengan SK Gubernur Jatim soal potongan tarif, Samuel menjelaskan sudah sesuai kesepakatan 20 persen. Namun, temuan di lapangan masih ada aplikator nakal yang melakukan pemotongan 30-35 persen.
"Sampai saat ini belum bisa dijalankan, sehingga menimbulkan keresahan bagi driver online yang turun melakukan aksi hari ini," pungkasnya.
Karena itu, ia berharap aplikator dan pemerintah dapat menerima tuntutan pada driver online dalam aksi hari ini.
Advertisement