Pelatihan dan Sosialisasi UNBK SMP, Ini Strategi Disdik Surabaya
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP), telah ditentukan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) selaku penyelenggara ujian nasional secara resmi. Pada 22 hingga 25 April 2019 mendatang.
Sebagai bentuk langkah persiapan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya menggelar sosialisasi dan pelatihan aplikasi UNBK. Tentu saja, hal itu dilakukan kepada kepala sekolah, proktor, dan teknisi jenjang SMP/MTs, PKBM Kejar Paket B dan C, Pondok Pesantren se-Kota Surabaya. Berlangsung di Gedung Convention Hall, Arif Rahman Hakim, Kamis, 28 Februari 2019.
Sosialisasi dan pelatihan dilakukan langsung Kepala Bidang (Kabid) Penilaian Nonakademik Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Giri S. Hamiseno serta Tim UNBK Puspendik Handaru Catu Bagus.
Giri S. Hamiseno dalam paparannya menjelaskan total peserta UNBK tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah hampir 7,5 juta se-Indonesia. Secara lembaga, angkanya mencapai 90 persen lebih.
Advertisement
Sementara UNBK di Kota Surabaya telah berjalan tiga tahun. Sejak dilakukan kali pertama pada 2015, serta tiap tahun diiringi dengan meningkatnya peserta.
Menurut dia, UNBK memiliki aspek positif, yaitu lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, sumber daya manusia (SDM) dan anggaran. Soal-soal juga dirancang sedemikian rupa secara acak dan trankripsi, sehingga sulit sekali untuk dibocorkan sebelum pelaksanaan ujian.
“Dengan UNBK, nilai UN semakin menggambarkan realita capaian kompetensi siswa sebenarnya dan dapat dijadikan dasar pemetaan mutu pendidikan,” ungkap Giri S. Hamiseno dalam paparannya.
Giri menyatakan, sebagai upaya memperlancar UNBK, salah satunya dengan melibatkan tim helpdesk kabupaten/kota dan provinsi secara optimal untuk membantu proktor dan teknisi sekolah yang mengalami kesulitan teknis saat ujian.
Selain itu, pihaknya juga menyempurnakan aplikasi agar pengoperasiannya lebih user friendly.
“Untuk soal-soal ujian nasional akan terdiri atas tiga level, yaitu pemahaman untuk level pertama, aplikasi untuk level kedua, dan level ketiga adalah penalaran atau soal HOTS. Soal HOTS sekitar 10-15 persen,” kata Giri. S Hamiseno.
Kabid Segmen (Sekolah Menengah) Sudarminto, yang turut hadir pada kesempatan itu, menjelaskan untuk masalah sarana dan prasarana setiap sekolah sudah tersedia. "Tahun ini ada pembelian alat (komputer), karena memang sudah terpenuhi. Jadi tidak ada pembelian," katanya saat diwawancarai usai acara.
Ia pun, mengungkapkan UNBK yang diikuti 37.270 siswa SMK se-Surabaya ini akan berjalan normal dan terkendali.
"Sekolah yang numpang-numpang pun sudah tidak ada semuanya sudah mandiri dan bisa menjalanakna UNBK secara mandiri," imbuhnya
Kepala Sekolah SMPN 19 Surabaya Shahibur Rachman, mengatakan tahun ini peserta UNBK di sekolahnya berjumlah 444 siswa reguler dan 48 siswa SMP terbuka. Rencananya, pelaksanaan UNBK di SMPN 19 akan dilakukan sebanyak tiga sesi.
“Sebentar lagi akan ada gladi bersih UNBK. Modelnya akan sama dengan UNBK dan semua siswa akan mencoba sistemnya agar tahu,” kata Shahibur Rachman. (pit)
Advertisement