Deputi Inklusi TPN Minta Relawan Perempuan Kuat Tekanan
Jaleswari Pramodhawardhani, Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud meminta semua relawan, khususnya relawan perempuan, untuk terus bergerak dan tak segan mengambil jalur hukum apabila mendapatkan intimidasi dari kelompok tertentu.
Hal ini disampaikan didepan ribuan perempuan yang mengikuti jalan sehat, hari ini, Minggu Januari 2024. Sejauh ini, menurut Jaleswari, ada beberapa laporan yang masuk mengenai tekanan atau intimidasi pada pihaknya.
"Sejauh ini kalau soal intimidasi ke relawan di paslon 3 ada. Ada pula beberapa masuk ke kami," bebernya.
Bahkan, ia mendukung para relawan untuk tidak segan menempuh jalur hukum, serta melaporkan kepada Panwas atau Bawaslu, apabila mengalami intimidasi.
"Saya menganjurkan untuk menempuh jalur hukum dan melaporkan saja, karena ini pesta demokrasi jadi tidak boleh dicemari dengan hal-hal seperti itu," terangnya.
Meski demikian, Jaleswari berpesan kepada seluruh relawan untuk tetap semangat mensosialisasikan program Ganjar-Mahfud kepada masyarakat.
"Biasanya di dalam perjuangan untuk kebenaran dan kebaikan pasti ada (rintangan), namun itu justru memperkuat kami," paparnya.
Ia pun percaya bahwa pilihan seorang perempuan bisa dipertanggungjawabkan karena biasanya menggunakan perasaan dan pikiran mereka.
"Mereka itu orang-orang yang yakin dengan program dan kebijakan dari pasangan calon adalah indikator memilih, bukan sekadar emosi tetapi ini pilihan rasional. Jangan meremehkan perempuan karena perempuan dan ibu-ibu paling rasional memilih paslon, karena itu nanti berimplikasi terhadap hidupnya dan keluarga," tandasnya.
Sementara itu, terkait kegiatan jalan sehat hari ini, Jaleswari menyebut sebagai salah satu upaya untuk mendukung program Ganjar-Mahfud.
"Saya rasa salah satu program dari Pak Ganjar-Pak Mahfud adalah terkait sumber daya manusia itu kami harus membentuk SDM yang sehat," ungkapnya.
Di sisi lain, Evi Ratnasari selaku Pembina Generasi Merdeka menyatakan, dalam acara tersebut pihaknya turut mengampanyekan perihal aktivitas di media sosial. Dia menyampaikan, masyarakat perlu terus melakukan cek dan ricek kembali.
Selain itu, ungkapnya, banyak program yang hanya berisi sensasi bukan informasi mengenai program-program paslon. Sehingga masyarakat diminta untuk lebih selektif dalam menyaring informasi.
"Penting sekali melihat prestasi dan program mereka (paslon) kedepannya bukan sensasi. Tetap berhati-hati dalam penggunaan media sosial. Cek dan ricek sangat perlu dilakukan," terang Evi.