Depresi, Perempuan di Mojokerto Diduga Tabrakkan Diri ke Kereta Api
Seorang perempuan tewas tertabrak kereta api di perlintas Desa Karangkedawang, Sooko, Mojokerto. Korban terlempar hingga ke parit bawah rel kereta api.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat 14 Februari 2025, pagi. Korban mengenakan bawahan warna merah muda.
Kepala Dusun Karangkedawang, Mahmudi mengatakan, warganya melihat perempuan tersebut mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox nopol S 5185. Kemudian korban memarkirkan sepeda motornya di tepi jalan dan naik ke rel kereta api.
“Dari warga katanya habis subuh ada yang naik sepeda, berhenti terus naik rel kereta api,” katanya kepada wartawan.
Warga sekitar menyebut korban sempat menghadang kereta api jurusan Rapi Dhoho yang melaju kencang dari arah Surabaya menuju - Blitar.
Dari informasi yang beredar, korban diketahui berinisial NA 32 tahun, warga Dusun Gambuhan, Desa Modongan, Sooko, Mojokerto.
Kapolsek Sooko AKP Saiful Isro memastikan korban atas nama NA warga Desa Dusun Gambuhan, Desa Modongan, Sooko, Mojokerto.
Ia menjelaskan, sekitar pukul 03.30 WIB suami korban JL, mencarinya karena tidak berada di rumah. Lalu, JL mendengar kabar ada seseorang meninggal dunia di perlintas kereta api Desa Kedawang sekitar pukul 07.00 WIB.
Mendengar kabar tersebut, JL lantas mendatangi lokasi. Di sana, didapati sejumlah polisi dan relawan serta mobil ambulans. Posisi korban di parit bawah rel kereta api dalam kondisi meninggal dunia. JL memastikan bahwa korban adalah istrinya.
"Suami korban menyatakan yang meninggal adalah istri korban yang bernama NA,” kata Isro.
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Isro, awalnya korban mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox nopol S 5185 V. Korban berhenti di tepi jalan lalu naik ke rel kereta api di perlintasan Desa Karangkedawang.
“Meninggalnya korban diduga bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api,” ungkapnya.
Akibat tertabrak kereta, korban terpental sejauh 25 meter hingga tubuhnya masuk ke dalam parit tepi jalan.
Isro menyebut, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menbrakkan diri ke kereta api karena depresi. Namun, ia tak merinci penyebab korban depresi.
“Perbuatan korban tersebut diduga karena depresi yang dialaminya sejak 3 bulan lalu,” terangnya.
Tim identifikasi Satreskrim Polres Mojokerto bersama Polsek Sooko telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Advertisement