Demi Rakyat, Yonif 514/SY Bondowoso Hentikan Sementara Optimalisasi Lahan PTPN di Ijen

TNI bersama dan bermanfaat untuk rakyat ditunjukkan kesatuan Batalyon Infanteri 514/Sabaddha Yudha (Yonif 514/SY) Kostrad Bondowoso dalam penyelesaian kesalahpahaman anggotanya dengan warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen di lahan PTPN XII Kebun Blawan Sempol yang terjadi Kamis 15 Mei 2025 malam lalu.

Buktinya, pasca terjadi kesalahpahaman yang dipicu perusakan poskamling di lahan PTPN XII Kebun Belawan itu, Yonif 514 memutuskan menghentikan sementara kerjasama optimalisasi lahan dengan PTPN XII. Yonif 514 juga menarik kembali anggotanya yang melakukan pemetaan lahan dikerjasamakan dengan PTPN XII ke markas komando (mako).

Keputusan Yonif 514 itu disampaikan Komandan Brigif 9 (Danbrigif) Kostrad Jember, Kolonel Inf La Ode Muhammad Nurdin dalam pertemuan bersama Forkopimda Bondowoso Plus dengan warga Desa Kaligedang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Pertemuan di Pendapa Kecamatan Ijen, Bondowoso, Senin 19 Mei 2025 sore.

"Kami putuskan, kegiatan optimalisasi lahan program ketahanan pangan di Desa Kaligedang Ijen kerja sama Yonif 514/SY dengan PTPN XII dihentikan sementara. Semoga suasananya kondusif dulu," kata Kolonel La Ode.

Forkopimda Bondowoso Plu bersama perwakilan warga Desa Kaligedang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama di Kantor Kecamatan Ijen. (Foto: Guido/Ngopibareng.id).

Ia juga membantah isu akan ada aksi balas dendam setelah kejadian kesalahpahaman anggota Yonif 514/SY dengan warga Desa Kaligedang. Karena, TNI selalu bersama rakyat dan keberadaanmya harus bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"TNI dari rakyat, bersama rakyat, dan demi kepentingan rakyat. TNI juga berperan menjaga keamanan dan kedaulatan negara, dan turut serta dalam pembangunan untuk kesejahteraan rakyat.adi, Yonif 514/SY menghentikan sementara kerja sama optimalisasi lahan PTPN ini demi rakyat," jelas mantan Dandim 0824 Jember itu.

Sementara Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arh Achmad Yani menegaskan, Babinsa Kodim 0822 bertugas di Kecamatan Ijen terus melakukan upaya persuasif ke masyarakat pasca kejadian kesalahpahaman anggota Yonif 514/SY dengan warga Desa Kaligedang. Ini untuk memastikan kondisi Desa Kaligedang aman dan kondusif.

"Kami pastikan situasi di Desa Kaligedang Ijen sudah aman, tidak ada lagi pembahasan kejadian kesalahpahaman warga dan anggota Yonif 514/SY. Titik sampai di sini dan tidak ada lagi ketakutan warga Desa Kaligedang," tegas Dandim Achmad Yani.

Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso As'ad Yahya Syafi'i mewakili Bupati Abdul Hamid Wahid mengajak warga Desa Kaligedang Ijen tetap menjaga kondusifitas paska kesalahpahaman dengan anggota Yonif 514 Kostrad. Karena, ini bisa berdampak pada program pembangunan dan investasi di Bondowoso.

"Saya sangat berharap permasalahan kesalahpahaman warga Desa Kaligedang Ijen dengan anggota Yonif 514 Bondowoso diselesaikan dengan keharmonisan serta dimusyawarahkan dengan pikiran dan hati yang dingin," kata Wabup As'ad.

Dandim 0822 Letkol Arh Achmad Yani, Kapolres AKBP Harto Agung dan Wabup Bondowoso As'ad Yahya Syafi'i mengajak semua pihak menjaga kondusifitas dan keharmonisan.(Foto: Guido/Ngopibareng id)

Kejadian kesalahpahaman warga Desa Kaligedang Ijen dengan anggota Yonif 514/SY Bondowoso terjadi Kamis (15/5/2025) malam. Berawal pendirian poskamling oleh warga di lahan milik PTPN XII Kebun Blawan Sempol Ijen yang akan dikerjasamakan dengan Yonif 514/SY untuk program ketahanan pangan.

Pendirian poskamling itu dirusak 5 anggota Yonif 514/SY. Bahkan, ada anggota Yonif 514 diduga memukul dan mengancam terhadap warga desa.

Sehingga, warga desa berdatangan ke lokasi pendirian poskamling membalas dengan menahan 3 anggota Yonif 514 berpakaian preman di kantor Desa Kaligedang. Sedangkan, 2 anggota Yonif 514 melarikan diri. Setelah mediasi, 3 anggota Yonif 514 akhirnya dilepas.