Dampak Banjir Bengawan Solo, Petani Cabai di Tuban Buang Hasil Panennya Karena Tak Laku
"Sudah jatuh tertimpa tangga", pepatah itu mungkin tepat untuk menggambarkan apa yang dialami para petani cabai di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Pasalnya, tanaman cabai mereka yang hampir memasuki masa panen terendam banjir luapan sungai Bengawan Solo.
Dengan kondisi itu, para petani terpaksa melakukan panen dini sebagai upaya untuk mengurangi total kerugian yang mereka alami.
Namun, cabai yang mereka panen dini justru tidak laku. Para tengkulak enggan membeli cabai mereka karena belum cukup matang. Selain itu, cabai mereka juga mudah busuk karena sebelumnya terendam banjir.
Akibatnya, cabai jenis Merah Besar (MB) yang sudah terlanjur di panen dini tersebut terpaksa dibuang di sungai Bengawan Solo.
"Gagal panen karena terendam banjir, kemarin ada tengkulak yang mau ambil tapi nggak jadi karena tidak laku. Sehingga saya buang di sungai Bengawan," terang salah satu petani Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Yasman (63), Senin 19 Mei 2025.
Dia mengaku, hingga saat ini cabai yang sudah dipanen dini dan dibuang di sungai Bengawan Solo karena busuk dan tidak laku sudah sekitar 7 kwintal.
"Kurang lebih sudah tujuh kwintal saya buang di bengawan," tandas Yasman di lahan cabai miliknya.
Lebih lanjut, akibat gagal panen cabai karena banjir sungai Bengawan Solo kali ini, dia mengalami kerugian hingga puluhan juta. "Saya tanam 7 ribu bibit, kerugian sekitar 40 juta lebih," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Margo Makmur, Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel Bambang Dwi Susanto mengatakan, luapan sungai Bengawan Solo ini merendam lahan pertanian tanaman cabai sudah sejak, Sabtu 17 Mei 2025 kemarin.
"Kurang lebih tanaman cabai yang terendam banjir di Desa Kanorejo sekitar 35 hektar," jelas Bambang.
Dia menambahkan, untuk tanaman cabai di Desa Kanorejo yang terendam banjir ini rata-rata sudah usia sekitar 40-75 hari setelah tanam. "Rata-rata 20 hari lagi, tanaman cabai sudah memasuki masa panen," ungkapnya.
Selain puluhan hektar lahan yang ditanami cabai, ratusan hektar lahan persawahan yang masih proses penyemaian bibit padi juga terendam banjir luapan sungai Bengawan Solo.
Dia berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban dan Pemerintah Pusat untuk memperhatikan nasib para petani yang terdampak luapan sungai Bengawan Solo.
Advertisement