Dakwah Islam Nusantara, Ini Aktivitas Muslimat NU di Inggris Raya
Ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU United Kingdom, Yayah Indra mengungkapkan, warga Nahdliyin dan Muslimat NU di Inggris siap berdakwah untuk menyampaikan ajaran Islam rahmatan lil-alamin. Selain itu, dakwah dengan ciri khas Islam Nusantara mempertegas identitas Keislaman dan Keindonesiaan, yang moderat dan toleran.
"Kami bersama ibu-ibu di London dan sekitarnya siap untuk membantu, sinergi dan kerjasama bareng-bareng belajar Islam yang ramah, membawa Islam Nusantara di Inggris Raya," tegasnya.
Yayah Indra mengungkapkan hal itu, terkait kegiatan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) yang mengadakan kerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Muslimat NU UK. Dengan menggelar Maulid dan Silaturahmi warga Nahdliyyin se-Inggris di London, Minggu, 24 November 2019. Agenda ini diselenggarakan di gedung Indonesian Islamic Center (IIC) London. Acara ini dilanjutkan dengan konsolidasi dan rapat pengurus Muslimat NU United Kingdom pada Senin 25 November 2019.
Ratusan warga Nahdliyyin United Kingdom hadir pada agenda ini, dari beberapa kota: London, Southampton, dan Essex, ser. Juga, hadir Wakil Ketua DPR RI, Dr. H. Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Staf KBRI Caracas Venezuela, Mr. Djuanda, dan beberapa staf KBRI London. Di samping itu, hadir pula Prof. Hadi Susanto (University of Essex, United Kingdom) dan Ustadz Didiek S Wiyono (pakar artificial intelligence).
Pengajian Maulid dan konsolidasi Nahdliyyin-Muslimat Inggris dihibur oleh kasidah dan rebana dari ibu-ibu Muslimat NU London, yang dikoordinasi Hj. Kartini dan tim. Ke depan, pengajian dan konsolidasi Nahdliyin akan terus menebar dakwah Islam yang ramah di Inggris Raya.
Dalam agenda ini, Wakil Ketua DPR RI, Dr. H Abdul Muhaimin Iskandar yang turut hadir menyapa warga Nahdliyyin, dalam lawatannya di Eropa dan tugas khusus di United Kingdom, meminta doa atas perjuangan loby sawit Indonesia di pasar Eropa.
"Sawit Indonesia sudah lama ditolak di Eropa, karena dianggap harganya lebih murah daripada minyak sunflower dan vegetable oil. Di Kroasia, kami memperjuangkan agar minyak sawit bisa masuk pasar Eropa. Ada 16 juta petani Indonesia yang tergantung dengan komoditas sawit. Mohon doa bapak ibu semua, agar perjuangan kita berhasil," ungkap Cak Imin.
Sementara itu, dalam tausiyahnya Ustadz Didiek S Wiyono menegaskan pentingnya mengadaptasi nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad di era kini. Era ketika teknologi informasi dan penguasaan teknologi menjadi orientasi utama dalam bermasyarakat.
"Kita sudah hidup di era digital, Era Society 5.0, ajaran Nabi Muhammad masih sangat relevan. Nilai-nilanya harus kita hadirkan pada masa ini. Maka, mari hapus kebencian, mari bersihkan hati kita. Karena, Rasulullah Saw merupakan pemimpin yang hatinya bersih. Mari kita jaga lingkungan kita, alam kita, agar kelak menjadi warisan bagi anak cucu kita," kata Didiek.
Selanjutnya, Didiek mengimbau kepada warga Nahdliyyin agar menjadi pemimpin bagi diri, keluarga dan komunitasnya.
"Kita punya nilai-nilai moral, panduan penting untuk jalan hidup manusia masa kini. Jika orang Inggris dan manusia modern, dibatasi dengan aturan-aturan agar tertib. Kita punya aturan moral dari Allah dan teladan Nabi Muhammad, maka selayaknya kita menjadi pemimpin untuk kebaikan di muka bumi ini," jelasnya.
"PCINU Inggris punya agenda untuk mendorong kader-kader santri dan Muslim Indonesia menguasai teknologi. Kita punya kader-kader yang ahli robot, ahli nano-tekhnologi, ahli sumber daya buatan, ahli artificial intelligence. Ini lompatan sumber daya untuk Indonesia," pungkas Didiek dalam tausyiahnya.
Demikian seperti dilaporkan Munawir Aziz, aktivis PCINU United Kingdom.
Advertisement