Beasiswa Pemkab Jember diluncurkan, dibuka 30 Juni 2025 untuk 20 Ribu Penerima
Bupati Jember Muhammad Fawait resmi meluncurkan program beasiswa Pemkab Jember, pada Rabu, 18 Juni 2025 malam, di Aula Dispendik Jember. Program beasiswa khusus putra daerah Jember itu akan dibuka untuk 20 ribu penerima pada 30 Juni sampai 5 Juli 2025 mendatang.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan program beasiswa Pemkab Jember berangkat dari realitas sosial masyarakat Kabupaten Jember. Berdasarkan data dari Kementerian Sosial Jember merupakan kabupaten dengan jumlah kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Timur.
Parahnya, sesuai data yang ada jumlah kemiskinan ekstrem tersebut tidak pernah berkurang sejak 10 tahun terakhir. Padahal APBD Jember selama 10 tahun terakhir kurang lebih Rp50 triliun.
‘Selama 10 tahun terakhir angka kemiskinan ekstrem di Jember tidak pernah turun, ini berdasarkan data dari Kemensos. Ini data hasil riset bukan karena ada unsur subjektivitas terhadap pemerintah sebelumnya,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, Gus Fawait kemudian membuat program beasiswa untuk 20 ribu putra daerah. Program beasiswa merupakan langkah tepat untuk mengentas kemiskinan.
Gus Fawait mencontohkan Negara Singapura yang melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan sejak awal merdeka. Sehingga meskipun tidak memiliki SDA dan SDM sebanyak Indonesia, namun Singapura mampu menjadi negara maju karena memiliki SDM berkualitas melalui pendidikan.
Program beasiswa Pemkab Jember 2025, lanjut Fawait berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Beasiswa kali ini tidak hanya memberikan beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi penerima, tetapi juga ada bantuan living cost sebesar Rp500 ribu perbulan.
“Saya banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat, mereka tetap tidak mampu menyekolahkan putra-putrinya hingga pendidikan tinggi, apabila yang ditanggung hanya UKT-nya saja. Mereka tidak mampu membiayai kebutuhan biaya hidup putra-putrinya tiap bulan,” tambahnya.
Meskipun tujuan utama adalah pengentasan kemiskinan, Gus Fawait meminta tim pokja beasiswa menghindari kata atau istilah miskin dan kurang mampu. Hal itu untuk menjaga perasaan generasi penerus bangsa, jangan sampai mereka diberi label masyarakat miskin.
Lebih jauh Gus Fawait mengatakan, program beasiswa tahun ini bisa diterima oleh putra daerah Jember yang kuliah di perguruan tinggi Jember, Jawa TImur, maupun Indonesia. Perguruan tinggi yang menjadi tujuan adalah perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Jember.
Kendati demikian, Gus Fawait menegaskan akan memprioritaskan putra daerah yang kuliah di perguruan tinggi lokal, baik swasta maupun negeri. Apalagi, kualitas pendidikan tinggi di Jember tidak kalah dengan pendidikan tinggi luar Jember.
Ke depannya, Gus Fawait menginginkan beasiswa Pemkab Jember bisa membantu putra daerah kuliah di luar negeri, seperti Timur Tengah dan China. Untuk Amerika dan Eropa masih perlu mempertimbangkan kemampuan APBD Jember.
“Coba kita menjalin kerja sama denga kampus di Timur Tengah dan China. Kalau hari ini baru 1 atau dua orang semoga ke depan bisa 10, 20 bisa kuliah di luar negeri,” pungkasnya.
Advertisement