Banjir di 29 Titik, PUPR Malang Target Enam Drainase Rampung 2023
Banjir yang melanda Kota Malang menyebabkan 29 titik terdampak. Titik banjir sebanyak itu tersebar di seluruh kecamatan.
Terkait masalah ini, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Kota Malang saat ini tengah merampungkan pembangunan enam drainase untuk menanggulangi banjir.
“Pada 2023 ini ada 43 drainase yang bakal dirampungkan di seluruh kecamatan. Yang berproses masih ada enam titik. Salah satunya di Sawojajar,” ujar Kepala DPUPRKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto pada Senin, 27 November 2023.
Advertisement
Pembangunan drainase ini adalah solusi jangka panjang penanganan banjir di Kota Malang. Ditargetkan pada 2028, nanti Kota Malang bisa terbebas dari banjir.
“Penerapan masterplan drainase itu untuk 2023 ini baru sekitar 15 persen. Masterplan ini untuk jangka waktu enam tahun ke depan,” katanya.
Dandung mengatakan, bahwa salah satu penyebab banjir di Kota Malang karena adanya penumpukan sampah dan sedimentasi yang membuat saluran drainase mengalami penyempitan.
“Maka untuk solusi jangka pendeknya kami akan lebih maksimalkan untuk melakukan pengerukan saluran drainase,” ujarnya.
Proses pengerukan saluran drainase ini sudah mulai dilakukan dengan melibatkan Satgas Banjir yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang. Pengerukan dilakukan dengan membersihkan sampah dan sedimen yang mengendap di saluran.
“Selama 2023 ini kami sudah melakukan pengerukan saluran drainase di ratusan titik dengan melibatkan Satgas Banjir di kecamatan,” katanya.
Adapun 29 titik yang terdampak banjir di Kota Malang di antaranya yaitu
Kecamatan Blimbing:
Kawasan Sulfat
Jalan Sunandar Priyo Sudarmo.
Kecamatan Lowokwaru
Kawasan Sudimoro,
Tlogomas,
Jalan Sansivera,
Jalan Bunga Cokelat,
Jalan Semanggi Barat,
Jalan Soekarno Hatta,
Jalan Bendungan Sutami
Jalan Gajayana.
Kecamatan Sukun
Jalan Raya Candi Kelurahan Karangbesuki,
Jalan Raya Candi III
Jalan Simpang Mega Mendung.
Perumahan Sigura-gura.
Advertisement