Bangun Karakter, Ini Film untuk Dakwah Muhammadiyah
![Sukriyanto AR ,Ketua LSBO PP Muhammadiyah. (foto: ist)](https://www.ngopibareng.id/images/imagecache/20171018123627img951560.jpeg)
Jogjakarta: Dalam rangka mewujudkan spirit Islam Berkemajuan, Lembaga Seni dan Budaya Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah melakukan dakwah melalui film. Film berjudul “Meniti 20 Hari”, menceritakan kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah yang melakukan perjalanan menaiki sepeda dari Palembang ke Medan untuk menghadiri kongres ke-28.
“Film itu mengandung pendidikan karakter dan menampilkan anak-anak muda yang mempunyai mental baja serta karakter yang baik. Kita Muhammadiyah mencoba untuk menampilkan islam berkemajuan, salah satunya melalui film yang dirilis pada Maret 2017 ini,” kata Sukriyanto, Ketua LSBO PP Muhammadiyah.
LSBO PP Muhammadiyah mengadakan kunjungan ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo, belum lama ini. Kegiatan ini dalam rangka mensosialisasikan film sekaligus memotivasi guru.
Sukriyanto menambahkan, menyampaikan spirit Islam berkemajuan merupakan implementasi surat Al-Asr’ yang berarti waktu atau masa.
KH Ahmad Dahlan selalu menekankan supaya dalam hidup ini kita selalu berpegang pada Al-Asr’. Artinya waktu 24 jam ini nanti setelah satu tahun prestasi orang akan berbeda-beda, dan kita dituntut untuk selalu melakukan kebaikan pada waktu yang kita miliki.
“Oleh karena itu KH Ahmad Dahlan selalu mengatakan Islam berkemajuan, karena tidak pernah ada waktu mundur. Waktu itu adalah sekarang besok dan seterusnya. Jadi, Al-Asr’ itu selalu mengingatkan kita dengan waktu yang akan datang,” ungkap Sukriyanto, dikutip ngopibareng.id, Rabu (18/10/2017).
Sukriyanto mengatakan, KH Ahmad Dahlan mengajarkan kita untuk mengisi waktu dengan amal sholeh yakni taqwa, selalu Iling lan waspada (dalam bahasa Ronggowarsito), ingat dan waspada jangan sampai menyimpang.
Pertama, diisi dengan amal sholeh dalam kaitan kepemimpinan ketika kita malaksanakan tugas, bisa menggunakan manajemen Rasulullah saw pertama, shidiq bagaimana membangun kepercayaan supaya sekolah yang dipimpin itu menjadi sekolah yang dipercaya oleh.
Kedua, amanah bagaimana tanggung jawab dengan sebuah jabatan yang dipimpinnya, yang ketiga sifat Rasulullah itu tabligh, bagaimana bisa menyampaikan dan komunikasi dengan siapa saja baik itu pimpinan Muhammadiyah, kepada Majelis Pendidikan, dinas pendidikan dan yang terpenting adalah komunikasi baik dengan pihak wali sisiwa. Keempat, fathonah yaitu cerdas bisa melihat peluang disekitar kita kemudian kita tanggkap dengan baik. (adi)
Advertisement